Page 510 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 510

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 508

           kita  membunuh  seorang  anak  yang  sedang  sakit!  Kita  tinggalkan
           kaum perempuan dan anak sedang sakit semacam ini!”.
                  Tentang sifat-sifat Ali Zain al-Abidin, az-Zuhri berkata: “Saya
           tidak  pernah melihat  dari turunan Bani Hasyim yang  lebih utama
           dan  lebih  alim  dari  Ali  Zain  al-Abidin”.  Diriwayatkan  bahwa  apa
           bila beliau telah wudlu hendak shalat maka wajahnya akan terlihat
           memucat.  Ketika  ditanya  apa  penyebabnya,  beliau  menjawab:
           “Tidakkah kalian tahu di hadapan siapa saya hendak berdiri?!”.
                  Dalam  riwayat  lain  disebutkan  bahwa  suatu  ketika  rumah
           yang  ditempati  Ali  Zain  al-Abidin  terbakar,  sementara  beliau
           sedang  dalam  keadaan  sujud  yang  panjang.  Orang-orang  di
           sekitarnya  berteriak  mengingatkannya  agar  ia  segera  keluar  dari
           rumah  tersebut.  Namun  hingga  api  padam  ia  masih  tetap  dalam
           keadaan  sujudnya.  Ketika  ditanya  apa  yang  membuat  tidak  takut
           dari api tersebut, beliau menjawab: “Aku dilalaikan oleh api yang
           lebih besar (api neraka) dari pada api itu”.
                  Dalam  kitab  al-Ma’ârif,  Ibn  Qutaibah  meriwayatkan  bahwa
           Ali  Zain  al-Abidin  suatu  ketika  memerdekakan  seorang  budak
           perempuan  miliknya  sendiri,  setelah  itu  kemudian  beliau
           mengawini  budak  tersebut.  Ketika  Abd  al-Malik  ibn  Marwan  -
           sebagai khalifah saat itu- mengetahui peristiwa ini, ia menulis surat
           kepadanya  berisikan  ejekan  dan  cacian.  Ali  Zain  al-Abidin
           kemudian  menjawab  surat  tersebut  mengatakan  bahwa  pada  diri
           Rasulullah  terdapat  teladan  yang  patut  kita  tiru.  Rasulullah  telah
           memerdekakan  budaknya  sendiri  yang  bernama  Shafiyyah  binti
           Huyay  binti  Akhthab,  setelah  itu  beliau  kemudian  mengawininya.
           Rasulullah  juga  telah  memerdekakan  Zaid  ibn  Haritsah  yang
           kemudian beliau kawinkan dengan anak bibinya Rasulullah sendiri
           yang bernama Zainab binti Jahsy.
   505   506   507   508   509   510   511   512   513   514   515