Page 92 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 92

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 90

                  pula  tarekat  dan  hakekat,  wahai  saudaraku,  dengan  tanpa
                  pengamalan  terhadap  syari’at  maka  hakekat  tersebut  tidak
                  akan pernah didapatkan” .
                                           111

                     Syaikh Nawawi al-Bantani dalam menjelaskan bait di atas
              mengatakan bahwa tidak ada jalan menuju Allah kecuali dengan
              melaksanakan  tiga  unsur  yang  merupakan  satu  kesatuan  yang
              tidak boleh dipisah-pisahkan satu dari lainnya. Pertama; Syari’at;
              yaitu  dengan  mengerjakan  segala  perintah dan  menjauhi  segala
              larangan Allah dan Rasul-Nya. Kedua; Tarekat; ialah menteladani
              segala  prilaku  Rasulullah  dalam  berbagai  keadaannya.  Ketiga;
              Hakekat, yaitu buah yang akan dicapai dari perjalan syari’at dan
              tarekat 112 .
                     Sebagian  ulama  lain  mencontohkan  kesatuan  tiga  unsur
              ini  dengan  sebuah  kelapa.  Syari’at  diibarakan  sebagai  kulit
              kelapa,  tarekat  sebagai  daging  kelapa  dan  hakekat  sebagai
              minyak  dari  inti  kelapa.  Artinya  bahwa  perantara-perantara
              untuk  dapat  mendapatkan  inti  kelapa  yang  berupa  minyak
              adalah keharusan yang tidak mungkin ditinggalkan       113 .
                     Imam  Ahmad  ar-Rifa’i  pada  bagian  lain  dalam  kitab  al-
              Burhân  al-Mu’ayyad  menyatakan  bahwa  puncak  tujuan  dari
              perjalanan  kaum  sufi  adalah  sama  dengan  puncak  tujuan  dari
              perjalanan para ulama fiqih atau ulama syari’at. Demikian pula
              sebaliknya,  tujuan  utama  ulama  fiqih  adalah  juga  merupakan



                 111
                     Lihat Zainuddin Ibn ‘Ali al-Malibari, Hidâyah al-Adzkiyâ’…, h. 9-12.
                 112  al-Bantani, Salâlim al-Fudlalâ’, h. 3.
                 113   al-Bakri,  Kifâyah  al-Atqiyâ’…,  h.  9.  Perumpamaan-perumpamaan
           semacam  ini  banyak  disebutkan  oleh  Ibn  Hajar  al-Haitami  dalam  al-Fatâwâ  al-
           Hadîtsiyyah, lihat kitab h. 221-222
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97