Page 177 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 177

Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid  | 175

                   ―Mengkabarkan  kepada  kami  Abu  al-Hasan
                  Muhammad ibn Mahmud al-Maruzi al-Faqih, berkata:
                  Mengkabarkan     kepada    kami   Abu     Abdillah
                  Muhammad       ibn    Ali    al-Hafizh,   berkata:
                  Mengkabarkan  kepada  kami  Abu  Musa  Muhammad
                  ibn  al-Mutsanna,  berkata:  Mengkabarkan  kepadaku
                  Sa‘id  ibn Nuh, berkata:  Mengkabarkan  kepada kami
                  al-Hasan ibn Syaqiq,  berkata: Mengkabarkan  kepada
                  kami  Abdullah  ibn  Musa  al-Dlabiyy,  berkata:
                  Mengkabarkan kepada kami Ma‘dan al-‗Abid, berkata:
                  Aku telah bertanya kepada Sufyan ats-Tsawri tentang
                  makna  firman  Allah:  ”Wa  Huwa  Ma‟akum  Aynama
                  Kuntum”  (QS.  Al-Hadid:  4),  beliau  menjawab:  ―Yang
                  dimaksud  adalah  Dia  Allah  bersama  kalian  dengan
                  ilmunya  (Artinya  Allah  mengetahui  segala  apapun
                  yangterjadi,  bukan  dalam  pengertian  bahwa  Dzat
                  Allah  mengikuti  atau  menempel  dengan  setiap
                          100
                  orang)‖ .
                   Kemudian  dalam  kitab  Shahih  al-Bukhari  dalam  makna
            firman Allah:
                                                           ِ ِ ٍ
                                       )    ٛٛ ْ:صصقلا(ْوهجوْ  لاإْكلاىْءىهْلك
                                                                     َ ُّ ُ
                                                             ٌ َ
                                                     ُ َ ْ َ
                                                                   ْ
            Al-Imam  al-Bukhari  mentakwilnya,  beliau  menuliskan:  ―Segala
            sesuatu  akan  punah  kecuali  kekuasaan  Allah‖,  dapat  pula  ayat
            tersebut  bermakna:  ―Segala  sesuatu  akan  punah  kecuali  pahala-
                                                                 101
            pahala dari kebaikan yang dikerjakan ikhlas karena Allah‖ .
                   Dalam  Shahih  al-Bukhari  diriwayatkan  dari  sahabat  Abu
            Hurairah  berkata  bahwa suatu  ketika  datang  seseorang  bertamu
            menghadap Rasulullah. Lalu Rasulullah mengutus tamu tersebut

                     100  al-Asma‟ Wa ash-Shifat, h. 430
                     101  Shahih al-Bukhari; Kitab al-Tafsir; Bab Tafsir Surat al-Qashash.
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182