Page 25 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901_tanpa tambahan-1-1-98
P. 25
4. Tentang etika, tingkah laku, akhlak dan tata krama,
a, Mengambil ajaran dari Sunan Kudus, dalam kidung berikut,
Dedalane guno lawan sekti.
Kudu andhap asor.
Wani ngalah luhur wekasane.
Tumungkulo yen dipun dukani.
Bapang den simpangi.
Ono catur mungkur. ( Mijil )
Terjemahannya sebagai berikut,
Jalan agar manusia bermanfaat dan meraih kemuliaan. Harus bisa bersikap
rendah hati. Berani mengalah yang pada akhirnya akan mendapatkan
kemuliaan. Menunduklah apabila merasa marah. Selamatkan diri apabila
menghadapi bahaya. Menghindar apabila ada pergunjingan.
b, Menjauhi perbuatan tercela.
Mengambil ajaran dari Sunan Ampel, tentang akhlak manusia yang dikenal
dengan istilah “Moh Limo” yang artinya “tidak mau (moh) melakukan lima hal”
yaitu,
1, “Moh maling”, tidak mau mencuri, tidak mau mengambil sesuatu yang bukan
haknya, tanpa seijin pemiliknya. Termasuk dalam katagori ini antara lain, ngutil,
ngunthet, mencuri, mengurangi ukuran atau jumlah, nyontek, plagiat, begal,
rampok, menipu, berbohong, manipulasi hingga korupsi.
2, “Moh main”, tidak mau berjudi. Berjudi artinya melakukan permainan
dengan mempertaruhkan sejumlah uang atau barang berharga untuk
mendapatkan keuntungan. Misalnya, bermain kartu, taruhan, lotre, future
trading, atau saham.
3, “Moh madat”. Tidak mau mengisap candu. Candu adalah barang-barang
narkotika yang bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh dan ketagihan,
seperti ganja, sabu, morfin, heroin, kokain, opium, dan sebangsanya.
4, “Moh minum”, tidak mau meminum minumam keras, minuman beralkohol
yang bisa memabukkan sehingga menyebabkan kehilangan kesadaran, misalnya,
bir, arak, khamar, whiski, dan sejenisnya.
5, “Moh madon”, tidak mau melakukan perbuatan zina, tidak mau bermain-
main, atau melecehkan perempuan dengan melakukan hubungan seksual bukan
dengan muhrimnya, seperti melacur, berselingkuh, hubungan seks bebas,
LGBT.

