Page 29 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901_tanpa tambahan-1-1-98
P. 29
dari tembaga hingga matang. Aroma nasi hasil masakan cara ini sangat khas,
campuran antara bau asap, bau kukusan bamboo, dan bau tembaga. Apabila
“diingi” nasi menjadi bertambah pulen. Cara lain memasak nasi adalah dengan
cara “ngliwet” menggunakan kendil yang terbuat dari tanah sehingga aromanya
sedikit berbau tanah.
“Adang” adalah istilah untuk memasak nasi, sedangkan untuk memasak sayur
istilahnya adalah “kelan”. Hasil masakan sayur disebut “jangan”.
Tidak ada alat masak modern seperti kompor minyak, kompor gas, apalagi
kompor listrik, dan perkakas elektronik lainnya seperti rice cooker. Paling-
paling selain pawon ada anglo dengan bahan bakar arang dan itupun digunakan
oleh orang-orang pendatang dari kota.
Di sebelah bangunan dapur ada bangunan untuk lumbung, tempat menyimpan
cadangan pangan, serta “lesung” untuk menumbuk padi, jagung, atau gaplek.
Lesung atau disebut juga lumping. Lesung adalah tempat untuk menumbuk,
biasanya terbuat dari kayu gelondongan yang dipahat. Alat penumbuknya
disebut alu. Pekerjaan menumbuk ini disebut “nutu”, yaitu memisahkan beras
dari gabah atau membuat tepung dari jagung atau gaplek. Dahulu belum ada
mesin penumbuk padi atau jagung. Pekerjaan nutu biasanya dilakukan oleh
para perempuan. Di saat nutu inilah para perempuan desa menunjukkan
kebolehannya tentang kothean.
Simbok juga piawai dalam membuat “kloso”, tikar yang terbuat dari
mendhong. Semua tikar dirumah dibuat oleh simbok. Tikar itu digunakan
untuk alas duduk dilantai tanah, fungsinya seperti karpet, atau untuk alas tidur
di amben. Amben adalah dipan besar, berbentuk para-para, digunakan untuk
tidur secara beramai-ramai. Agar nyaman maka amben diberi alas galar dan
dilapisi tikar sebagai alas tidur.
Apabila bapak mempunyai kebiasaan merokok yang tidak pernah berhenti,
maka simbok mempunyai kebiasaan “nginang”, yaitu mengunyah daun sirih
dengan ramuan gambir, biasanya diakhiri dengan nyusur, mengemut gumpalan
tembakau. Menurut beliau dengan nginang akan menguatkan akar gigi,
membuat pernafasan lega, menghilangkan bau, dan menjaga kesehatan mulut.
Kenyataannya, sampai akhir hayat gigi-gigi simbok masih tetap utuh walaupun
berwarna kehitaman.
Dengan simbok, aku memiliki hubungan batin dan emosional yang sangat erat.

