Page 34 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901_tanpa tambahan-1-1-98
P. 34

Beruntung  rumahku  dekat  dengan  tempat  sekolah.  Banyak  teman  dari
        pedukuhan lain harus berjalan lebih jauh dan berangkat lebih pagi. Hal tersebut
        dapat dimaklumi karena hanya ada satu SR di desa Sumbergiri yang terdiri dari
        tujuh atau delapan pedukuhan.

        Terbatasnya ruang kelas dan guru yang ad menyebabkan jam pelajaran untuk
        kelas 1,2 dan 3 dibuat system sif. Sif pagi dimulai pukul 7.00 dan selesai pukul
        10.00, sedangkan untuk sif siang dimulai pukul 10.00 dan selesai pukul 13.00.
        Untuk kelas 4, 5, dan 6 berlaku jam pelajaran penuh, dimulai pukul 7.00 dan

        berakhir  pukul  13.00.  Beberapa  tahun  kemudian  dibangun  kelas  tambahan
        seiring dengan datangnya beberapa guru baru sehingga kami bisa bersekolah
        secara normal.
        Tiap kelas dipegang oleh satu orang guru yang mengajar untuk semua mata
        pelajaran, kecuali pelajaran budi pekerti. Guru kelas juga sekaligus sebagai wali
        kelas. Hubungan antara murid dan guru sangat dekat, bahkan guru juga kadang
        berkunjung kerumah orang tua murid.
        Pelajaran budi pekerti diberikan oleh Kepala Sekolah.

        Selama kelas 1, 2, dan 3 pelajaran yang aku terima sangat sederhana,  hanya
        terdiri  dari  pelajaran  menulis,  membaca,  dan  menghitung  ditambah  dengan
        pelajaran budi pekerti, menggambar, dan menyanyi dengan pengantar Bahasa
        Jawa.
        Setelah  murid  bisa  menulis  dan  membaca  dengan  lancar,  mata  pelajaran
        diperbanyak. Di kelas 4 dan selanjutnya, Bahasa Indonesia mulai diajarkan dan
        digunakan sebagai bahasa pengantar. Mata pelajaran utama yang ditambahkan
        adalah pengetahuan umum, yang  terdiri dari, sejarah, ilmu bumi, ilmu hayat,
        dan pengetahuan aktual. Materi pelajaran sejarah ditunjukan untuk melahirkan
        rasa  bangga  menjadi  bangsa  Indonesia  yang  merdeka  dengan  mempelajari
        sejarah kejayaan kerajaan  ditanah air hingga masa-masa perjuangan melawan
        kolonialisme.  Ilmu bumi  diutamakan  bisa  membaca  atlas,  mengetahui  jumlah
        propinsi di tanah air, dan mengenal beberapa negara besar didunia. Ilmu hayat
        diutamakan dengan pengenalan berbagai macam tumbuhan dan hewan.
        Sekolahku  di  Jawa  sehingga  diajarkan  juga  materi  pelajaran  bahasa  Jawa,
        termasuk menulis dan membaca aksara Jawa.
        Mata pelajaran yang paling aku senangi adalah berhitung, bahkan apabila ada
        tes atau ulangan berhitung aku ditugasi guru untuk menilai pekerjaan teman-
        teman.
        Satu minggu sekali ada praktik olahraga sebagai realisasi pelajaran pendidikan
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39