Page 32 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901-1-123
P. 32
3. “Moh madat”, yaitu tidak mau mengisap candu. Candu adalah
barang-barang narkotika yang bisa menyebabkan kerusakan
organ tubuh dan ketagihan, seperti ganja, sabu, morfin,
heroin, kokain, opium, dan sebagainya.
4. “Moh minum”, yaitu mau meminum minumam keras, minuman
beralkohol yang bisa memabukkan. Hal tersebut dapat
menyebabkan kehilangan kesadaran, misalnya bir, arak,
khamar, whiski, dan sejenisnya.
5. “Moh madon”, yaitu tidak mau melakukan perbuatan zina,
tidak mau bermain-main atau melecehkan perempuan dengan
melakukan hubungan seksual bukan dengan muhrimnya,
seperti melacur, berselingkuh, hubungan sek bebas, LGBT.
Istilah “moh limo” lebih dikenal dengan “mo limo”, yang diartikan
agar manusia tidak melakukan lima hal yang dimaksud tersebut.
Ajaran ini diambil dari Al-Qur‟an. Disunting dan disederhanakan
ke dalam bahasa Jawa oleh Sunan Ampel agar mudah dimengerti
dan dicerna masyarakat. Hal tersebut disebabkan pada saat itu
masyarakat Jawa belum mengenal Islam secara mendalam.
Intinya adalah,
Bahwa dengan melalui bahasa dan budaya, identitas seseorang
akan dengan mudah diidentifikasi dari mana asal usul kesukuan
atau kebangsaannya.
Bukankah sangat mudah kita mengenali orang atau bangsa lain,
seperti Cina, Arab, ataupun India, misalnya, karena adat, budaya
dan bahasanya.
Itulah beberapa pesan yang ditinggalkan bapak kepada kami, anak-
anaknya. Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan
zaman serta pengaruh dari lingkungan yang datang dari luar
secara masif, ajaran Jawa itu mulai kami tinggalkan. Aku berharap,
ada baiknya apabila kalian masih bisa mengetahui. Sungguh
disayangkan apabila generasi kalian kehilangan adat dan budaya
yang adi-luhung ini. Lalu hal tersebut digantikan oleh adat dan

