Page 73 - SEMANTIK
P. 73
gramatikal yang secara berturut-turut akan diuraikan
dalam 4.1.1 dan 4.1.2 berikut.
1. Ketaksaan Leksikal
Ketaksaan leksikal adalah kegandaan makna yang
ditimbulkan karena adanya butir-butir leksikal yang memiliki
makna ganda baik karena penerapan pemakaiannya maupun
karena hal-hal yang bersifat leksidental. Adapun contoh
ketaksaan leksikal karena luasnya penerapan pemakaian
butir leksikal itu adalah polisemi dengan berbagai alasan
pemunculannya seperti telah diuraikan pada bab III. Misalnya,
kata ramai yang digunakan pada kalimat (1), (2), (3), dan (4)
berikut:
1) Siang hari jalan Malioboro sangat ramai.
2) Seminggu setelah peristiwa kerusuhan, toko-
toko mulai ramai.
3) Corak kain yang dipakainya sangat ramai.
4) Pak guru memarahi murid-murid yang suka ramai
di kelas.
Kata ramai dalam kalimat (1) bermakna ‘penuh
dengan kendaraan’, dalam kalimat (2) bermakna ‘banyak
atau penuh dengan pengunjung’, dalam kalimat (3) ‘penuh
dengan hiasan’, dan dalam (4) bermakna ‘ribut atau gaduh’.
Makna yang satu dengan makna yang lain dalam contoh di
atas masih berhubungan. Sementara itu, contoh ketaksaan
leksikal yang bersifat aksidental adalah homonimi dikatakan
bersifat aksidental karena kegandaan makna itu terjadi
karena kebetulan leksem-leksem itu memiliki bentuk yang
sama baik secara fonologis dan ataupun secara ortografis.
Ketaksaan fonologis (phonological ambiguity) misalnya,
jagung, buku, bisa, dsb., sedangkan contoh ketaksaan
SEMANTIK
62 Teori dan Analisis