Page 75 - SEMANTIK
P. 75

2.  Ketaksaan Gramatikal
               Kegandaan  makna  bentuk-bentuk  kebahasaan  tidak
          semata-mata disebabkan oleh ketaksaan makna butir-butir
          leksikal yang menyusunnya, tetapi juga karena penggabungan
          bentuk  kebahasaan  itu  dengan  bentuk  kebahasaan  yang
          lain. Ketaksaan yang terbentuk karena proses penggabungan
          satuan-satuan  lingual  menurut  sistem  bahasa  tertentu
          disebut ketaksaan gramatikal (grammatical ambiguity). Kata
          lukisan dan adik secara mandiri tidak taksa, tetapi setelah
          digabungkan  menjadi  lukisan  adik  menjadi  taksa.  Frasa
          lukisan adik di dalam bahasa Indonesia sekurang-kurangnya
          memiliki  5  macam  makna,  yakni  ‘lukisan  milik  adik  (15),
          ‘lukisan yang dibuat oleh adik’  (16),  lukisan  yang  objeknya
          adik’ (17), ‘lukisan untuk adik’ (18), dan ‘lukisan yang diberi
          adik’ (19).
             15) Ini lukisan adik bukan milik saya.
             16) Lukisan  adik  yang  berupa  pemandangan  itu  cukup
                 bagus.
             17) Lukisan  adik  yang  dipajang  memakai  kaca  mata
                 hitam.
             18) Ini lukisan adik bukan untuk ayah.
             19) Ini  lukisan  adik  bukan  dari  ibu  untuk  paman  yang
                 berulang tahun.
               Ullmann  (1970)  menyebut  frasa  yang  memiliki
          berbagai kemungkinan makna ini dengan frasa amfibology
          (amphibology phrase). Contoh yang lain misalnya istri menteri
          yang tinggi itu dengan  acuan  bahwa  yang  tinggi  itu  dapat
          menteri  atau  sang istri. Dalam bahasa Inggris, frasa boring
          students  dan  new  English  teacher  bersifat  taksa.  Dalam
          kalimat I hate boring students, frasa itu   dapat  bermakna



             SEMANTIK
          64 Teori dan Analisis
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80