Page 78 - SEMANTIK
P. 78
Sementara itu, bentuk-bentuk nonidiomatis secara
sintaktik dan semantik tidak memiliki struktur yang tetap
sehingga dapat diterima bila diperlakukan seperti (29a),
(30a), dan (31a), seperti tampak dalam (32a), (33a), dan (34a)
berikut ini :
(32a) Ia mengontrak sebuah kamar yang agak kecil
di Jakarta.
(33a) Tawanan itu dimasukkan ke sebuah kamar yang
gelap sekali.
(34a) Orang yang sudah tua itu kira-kira berumur
85 tahun.
Idiom tidak selamanya dibentuk dari dua buah
leksem, tetapi memungkinkan pula dibentuk lebih dari itu,
misalnya idiom nona makan sirih ‘nama jenis tanaman hias
merambat’ dan menyingsingkan lengan baju ‘bekerja keras’
yang terdapat dalam kalimat (35) dan (36) berikut:
35) Ibu menanam nona makan sirih di taman.
36) Pada masa krisis ini kita benar-benar harus
menyingsingkan lengan baju.
Konsisten bercetak miring pada (35) dan (36) bersifat
idiomatis. Untuk itu, dapat dibandingkan pemakaiannya
yang tidak bersifat idiomatis pada (35a) dan (36a) berikut ini :
(35a) Pada zaman sekarang tidak ada nona makan sirih.
(36a) Ali Akbar menyingsingkan lengan baju barunya.
Contoh bentuk kebahasaan lain yang potensial
menimbulkan ketaksaan adalah peribahasa. Peribahasa
adalah bentuk-bentuk kebahasaan yang lazimnya berupa
kalimat yang susunannya bersifat tetap dan maknanya
bersifat kiasan. Karena di samping maknanya yang bersifat
literal peribahasa memiliki makna kias, peribahasa juga
I Dewa Putu Wijana 67
Muhammad Rohmadi