Page 95 - SEMANTIK
P. 95

terbatas (slang) diganti dengan segitiga pengaman. BH atau
          kutang (kolokuial) kadang-kadang harus diungkapkan dengan
          payudara.
               Akhirnya bagian tubuh lain yang referennya dianggap
          kotor adalah dubur atau anus. Untuk menghindari penyebutan
          langsungnya, kata-kata ini diganti dengan pelepasan.
          3.  Profesi
               Di dalam masyarakat, sebagai imbangan profesi-profesi
          yang bergengsi dan terhormat, terdapat pula profesi-profesi
          yang dipandang rendah martabatnya. Untuk menghormati
          orang-orang yang memiliki atau menjalani profesi semacam
          itu, perlu dibentuk kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang
          bersifat eufemistis.
               Kata  pelacur,  pembantu,  pemulung,  gelandangan,
          pengemis,  dsb.  adalah  profesi  yang  dipandang  rendah
          profesinya di dalam masyarakat Indonesia. Untuk menghindari
          orang-orang  yang  memiliki  profesi  itu,  diciptakan  bentuk-
          bentuk eufemistis.
               Kata pelacur harus diganti dengan wanita tuna susila
          (WTS),  wanita  penghibur,  atau  pramunikmat.  Adapun
          metafora  eufemistisnya  adalah  kupu-kupu  malam.  Kata
          pembantu yang bersinonim dengan babu mendapat imbangan
          bentuk eufemistis pramuwisma. Kata pemulung merupakan
          kosakata yang relatif baru dalam bahasa Indonesia bermakna
          ‘pemungut barang- barang bekas dan tidak berharga’. Karena
          jasa-jasanya di dalam menjaga kebersihan lingkungan, orang
          yang  menjalankan  profesi  ini  mendapat  sebutan  laskar
          mandiri.  Gelandangan  adalah  profesi  bagi  orang-orang
          yang  hidup  menggelandang  tanpa  tempat  tinggal.  Untuk
          menghormati  profesi  ini,  muncul  ungkapan    tunawisma.



             SEMANTIK
          84 Teori dan Analisis
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100