Page 98 - SEMANTIK
P. 98
orang yang mengurus kematian disebut dengan ungkapan
eufemistis undertaker untuk mengganti oda job man (Allan,
1986).
7. Keadaan
Keadaan buruk atau kekurangan yang melekat
pada seseorang atau sesuatu pihak seringkali pula harus
diminimalkan untuk menghormati orang-orang atau pihak-
pihak yang memiliki keadaan buruk atau kekurangan itu.
Untuk berbicara secara sopan, kata-kata seperti bodoh,
tolol, dungu, dsb. dihindari penggunaanya. Untuk menjaga
kesopanan, seseorang akan menggantinya dengan kurang
atau lemah. Oleh karenanya, kalimat (1a), (1b), (1c) seringkali
diganti dengan (2a), (2b), dan (2c) berikut ini:
a. dungu
1) Anak Anda agak b. bodoh
c. tolol
a. kurang
2) Anak Anda agak b. lemah
c. bodoh
Kata kolot dan terbelakang memiliki nilai rasa yang
kurang mengenakkan. Di dalam kata itu, terimplikasi sejumlah
nuansa, seperti kebodohan, kemiskinan, penderitaan,
kemalasan, dsb. Sehubungan dengan ini, penyebutan negara
terbelakang atau negara kolot harus dihindari. Untuk ini,
diciptakan istilah eufemistis, yakni negara yang sedang
berkembang.
Kata miskin dan melarat juga dapat dikenakan secara
langsung kepada orang yang memiliki keadaan itu. Untuk
menjaga sopan santun berbahasa, orang-orang sering
I Dewa Putu Wijana 87
Muhammad Rohmadi