Page 11 - E-Modul Puff Pasty
P. 11
10
Setelah daging matang, mereka akan membuang
lapisan pastry yang telah digunakan. Karena
memang pada awalnya mereka membuat adonan
tersebut bukan untuk dimakan.
Memasuki akhir era Medieval atau Pertengahan,
barulah muncul pastry-pastry versi baru berbentuk
kue kering dan puff pastry yang sering kita jumpai
hari ini. Pada akhir abad ke 14, sebuah buku kuno
berbahasa Inggris terkenal berjudul The Forme of
Cury memuat resep chastletes dan coffins,
pendahulu kue pie dan tart yang kita kenal saat ini.
Selama abad ke 15, resep-resep ini menggunakan
kuning telur dan saffron untuk memberikan warna
pada adonan. Baru pada abad ke 17, pembuatan
pastry semakin mutakhir dan fashionable. Para
pembuat kue dari Britania membanggakan skill
mereka dalam mengembangkan resep pastry.
Mereka menggabungkan teknik pembuatan dengan
dekorasi-dekorasi baru.
B. SEJARAH PUFF PASTRY
Baru setelah memasuki abad ke-17, mulai
berkembang puff pastry dan flaky pastry. Puff Pastry
awalnya ditemukan oleh pastrycook magang asal
Perancis bernama Claudius Gele pada tahun 1645.
Pada akhir masa magangnya, Claudius ingin
membuatkan seloyang roti lezat buatannya untuk
ayahnya yang sedang sakit. Dengan
mempergunakan panduan diet sang ayah yang
terdiri dari air, tepung dan butter, Claudius mengolah
adonan, melipat dan memasukkan butter ke dalam
adonan. Ia lakukan berulang-ulang hingga mencapai
sepuluh kali lipatan, hingga akhirnya ia masukkan
adonan tersebut ke dalam loyang.