Page 44 - akt keperilakuan
P. 44
dkk. 1988; Ajzen 2001). Kedua model mempertimbangkan proses yang
disengaja dilakukan dan implikasinya terhadap perilaku individu. Theory
of Reasoned Action (TRA) berasal dari penelitian Fishbein mengenai sikap
atau pendirian individu yang disebabkan perilaku. (Fishbein 1967a) dan
analisa gangguan untuk memprediksi perilaku individu terhadap sikapnya.
Theory of Reasoned Action (TRA) sendiri juga sering disebut Behavioral
Intention Theory. Model ini menggunakan pendekatan kognitif dan
didasari ide bahwa, ”…manusia adalah hewan yang memiliki alasan dalam
memilih aksi yang dilakukan, prosesnya sistematis dan memanfaatkan
informasi yang tersedia bagi mereka….” (Ajzen dan Fishbein, 1980;
Fishbein dan Middlestadt: 1989).
Theory of Planned Behavior adalah teori yang menekankan pada
rasionalitas dari tingkah laku manusia juga ada keyakinan bahwa target
tingkah laku berada di bawah control kesadaran individu. Perilaku tidak
hanya bergantung pada intensi seseorang, melainkan juga pada faktor lain
yang tidak ada di bawah kontrol dari individu, misalnya ketersedian
sumber dan kesempatan untuk menampilkan tingkah laku tersebut (Ajzen,
2005). Prinsip dalam teori ini adalah prinsip kesesuaian (principle of
compatibility) yang menjelaskan sikap dan perilaku yang dibagi dengan
empat elemen yaitu aksi, target, konteks dan waktu, dan hubungan antara
sikap dan perilaku akan maksimal jika setiap elemennya berfungsi secara
maksimal. Maka, perilaku terdiri dari (a) aksi atau perilaku yang
dilakuakan, (b) performa target atau obyek, (c) konteks, dan (d) waktu
spesifik, contohnya seseorang yang fokus pada kebersihan mulut akan (a)
menyikat (b) gigi (c) di kamar mandi (d) setiap pagi setelah sarapan. Teori
ini secara jelas menggambarkan hubungan antara keyakinan (beliefs),
sikap (attidude), kehendak atau intense (intention), dan perilaku
(behavior).
Beberapa komponen dalam teori ini berdasarkan skema di atas
yaitu:
AKUNTANSI KEPERILAKUAN 31