Page 241 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 241
Toyib Hadiwijaya
saat menjadi Menteri
PTIP di ruang
kerjanya di Jl. Imam
Bonjol 24 Jakarta
tahun 1963
(Sumber: Repro
Otobiografi Toyib investasi jangka panjang yang ditransferkan dalam ilmu pengetahuan dan daya pikir yang tidak hilang
Hadiwijaya)
untuk kesejahteraan masyarakat serta pembentuk karakter manusia Indonesia sesuai dengan Pancasila. 11
Untuk mendorong terciptanya keseimbangan dan keamanan di dalam dunia pendidikan tinggi,
Menteri PTIP bersama Menteri Urusan Veteran menginisiasi pembentukan Badan Koordinasi Korps
Veteran Pejuang Kemerdekaan di lingkungan Unpad sebagai pilot project pertama. Badan ini kelak
akan didirikan di seluruh universitas negeri di Indonesia dan berfungsi untuk menjunjung tinggi
kode kehormataan veteran dalam Panca Marga, yakni (1) pelopor pemupukan disiplin, (2) pelopor
pembentukan keamanan di lingkungan universitas khususnya dan Indonesia pada umumnya, (3)
pelopor penggerak persatuan, (4) pelopor pengawal keselamatan fakultas dan universitas, serta (5)
sebagai pembawa panji ideologi negara. 12
Sebagai orang yang bertanggung jawab atas nasib pendidikan tinggi di Indonesia, Menteri Toyib responsif
terhadap kenyataan yang dialami para mahasiswa di Indonesia, khususnya masalah kesejahteraan, baik
secara fisik, mental, maupun material. Pada pembukaan Konferensi Nasional World University Service IV
di Kaliurang, Yogyakarta, pada tanggal 6 November 1962, ia menekankan pentingnya sembilan
bukan seorang Pancasilais utuh, sehingga apakah layak ia saya terima di perguruan tinggi negeri.” unsur kesejahteraan bagi mahasiswa, yakni perumahan, kesehatan, pangan, sandang, sarana belajar,
7
Apa yang disampaikan oleh Menteri PTIP Toyib Hadiwijaya didengar dan mendapat perlawanan cukup keolahragaan, kesenian, pers, dan rekreasi mahasiswa. Untuk menyukseskan gerakan tersebut ia
13
keras dari Partai Komunis Indonesia (PKI), yang beranggapan bahwa pendidikan seharusnya tidak menekankan bahwa pemerintah Indonesia melalui Departemen PTIP akan menerima bantuan dari
membeda-bedakan apakah seseorang beragama atau tidak. Ia didemo oleh sejumlah kalangan, baik mana pun, baik dari dalam maupun luar negeri, yang tidak mengikat.
di kantor maupun di kediaman pribadinya, sehingga akhirnya ia mengungsi ke rumah dinas Panglima
Kodam Siliwangi di Bandung. Namun keadaan tersebut tidak berlangsung lama dan ia dapat kembali Ia mendorong terbentuknya perguruan tinggi baru untuk menampung sebanyak mungkin calon-calon
beraktivitas seperti biasa. 8 sarjana unggul untuk Indonesia. Menurut Toyib, perguruan tinggi terlahir dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Pada pidato pembukaan Akademi Ilmu Teknik Ir Anwari di Gedung Wanita Jakarta ia
Beberapa bulan kemudian kontroversi mengenai Menteri PTIP muncul kembali. Pada tanggal 27 menyatakan bahwa selain memiliki tri dharma perguruan tinggi, universitas juga harus bekerja secara
September 1962 perhimpunan mahasiswa yang tergabung dalam Perserikatan Perhimpunan revolusioner. Ia menyambut baik berdirinya akademi tersebut karena hal itu berarti ada penambahan
Mahasiswa Indonesia (PPMI) mendesak Menteri PTIP mencabut instruksi lisannya mengenai larangan pendidikan teknik menuju perimbangan 7 : 3 dengan pendidikan ilmu sosial seperti yang dikehendaki
mahasiswa baru di universitas negeri masuk ke dalam organisasi ekstra universitas. Instruksi tersebut oleh Dewan Perancang Nasional (Depernas). Ia mengungkapkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
14
disampaikan oleh Presiden PPMI Unair kepada wakil-wakil organisasi mahasiswa di Surabaya pada pada tahun tersebut sebanyak 97 juta jiwa dengan dua per tiga di antaranya mendiami Pulau Jawa
tanggal 11 September 1962. PPMI berpendapat bahwa larangan tersebut telah mengekang hak-hak dan 65 persennya petani. Oleh karena itu pembangunan yang paling mendesak adalah pelaksaanaan
demokrasi warga negara dan bertentangan dengan Manipol. Instruksi tersebut juga dipahami sebagai land reform dan transmigrasi, sehingga tenaga sarjana berpendidikan teknik sangat dibutuhkan untuk
upaya mengekang daya gerak mahasiswa dalam mengamalkan dharma bakti untuk menyelesaikan mendukung program tersebut. 15
9
revolusi Indonesia. Akan tetapi kabar tersebut dibantah oleh Departemen PTIP, bahwa yang ada
adalah instruksi mengenai pelaksanaan studi terpimpin dalam masa peralihan. Segala sesuatu yang Ia juga menekankan bahwa perguruan tinggi, sebagaimana yang termaktub dalam Tri Dharma
berhubungan dengan organisasi kemahasiswaan dilaksanakan oleh Departemen PTIP berdasarkan Perguruan Tinggi, mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat dan negara. “Perguruan tinggi
Undang-Undang Perguruan Tinggi, sehingga diperlukan kesediaan perguruan tinggi dan mahasiswa adalah alat revolusi yang mana dalam menerima ilmu dari luar jangan sampai ada praduga terhadap
16
melakukan pendidikan studi terpimpin dalam masa peralihan dari siswa SMA menjadi mahasiswa ilmu itu sendiri, akan tetapi perguruan tinggi juga jangan sampai lupa terhadap kepribadian bangsa”.
yang memakan waktu hingga enam bulan. Program ini merupakan indoktrinasi pemerintah untuk Perguruan tinggi merupakan tempat ilmu pengetahuan terus dikembangkan, sehingga perguruan tinggi
mahasiswa baru agar memiliki jiwa nasionalis sesuai dengan semangat revolusi pemerintah. 10 secara revolusioner harus bisa menerima konsepsi-konsepsi dari seluruh dunia tanpa ada phobia-phobia
dari negara tertentu asal tetap memegang teguh prinsip kepribadian bangsa Indonesia. Apa yang ia
17
Pada saat yang sama Toyib menghadiri peringatan ke-4 Dies Natalis Universitas Lambung Mangkurat. sampaikan di atas merupakan sebuah cermin: meskipun negara sedang terbelah ke dalam satu ideologi
Pemerintah, melalui Kementerian PTIP, mengumandangkan semboyan ilmu pengetahuan untuk tertentu, namun dunia pendidikan lebih cair dan pengaruh politik harus disingkirkan.
masyarakat. Berdirinya suatu universitas di Kalimantan Selatan memberi contoh upaya pemerintah
dalam pemerataan pendidikan di luar Jawa. Universitas memiliki tugas berat dalam memajukan Tidak berselang lama suasana akademik di Indonesia kembali memanas, yang dipicu pernyataan Dekan
ilmu pengetahuan dan sudah seharusnya masyarakat di Kalimantan Selatan turut aktif membantu Fakultas Hukum dan Ilmu Kemasyarakatan Unpad Profesor Mochtar Kusumaatmaja, yang disinyalir
18
agar universitas tetap menjadi sumber pengetahuan dan kebijaksaanan bagi seluruh masyarakat, telah menghina Soekarno dan meremehkan Manipol/USDEK-Demokrasi Terpimpin. Atas pernyataan
khususnya Kalimantan Selatan, dan tetap berpedoman pada ajaran Bung Karno: “samenbundelling itu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia
van alle revolutionaire krachten”. Ia juga menekankan bahwa dies natalis bukan hanya sekedar upacara (CGMI) berekasi menuntut pemerintah menghilangkan anasir-anasir kontra revolusi yang bersarang
peringatan hari lahir tetapi juga agar universitas mampu melihat pencapaian-pencapaian pada masa lalu di lingkungan akademik. Di lain pihak pemerintah menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh kedua
dan bagaimana hal tersebut bisa meningkatkan pencapaian pada masa depan. Universitas merupakan organisasi mahasiswa tersebut. Profesor Mustopo, selaku pembantu Menteri PTIP, mengatakan bahwa
228 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018 229