Page 244 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 244

Mc. Namara sedang
                          bercakap-cakap
                          dengan Prof. Ir. Toyib
                          Hadiwijaya
                          (Sumber:
                          Perpustakaan
                          Nasional Republik
                          Indonesia)                                                                                                                              tinggi pada waktu itu. Kecemburuan dan kecurigaan sesama warga yang berlainan suku, khususnya
                                                                                                                                                                  Tionghoa, sangat rentan memanas.

                                                                                                                                                                  Atas petunjuk Presiden Soekarno, melalui Menteri Koordinator Hubungan Rakyat Ruslan Abdulgani,
                                                                                                                                                                  Menteri PTIP akhirnya mengeluarkan instruksi kepada pimpinan perguruan tinggi untuk mengambil
                                                                                                                                                                  tindakan yang diperlukan dan menekan para mahasiswanya agar patuh pada Peraturan Pemerintah
                                                                                                                                                                  No 6/ 1962 Tentang Panca Dharma Bakti, yang berbunyi sebagai berikut. 34
                                                                                                                                                                        a.  Kami mahasiswa, warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
                                                                                                                                                                           berhaluan Manipol/USDEK, wajib berbakti, percaya dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
                                                                                                                                                                        b.  Kami mahasiswa, warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, wajib setia dan taat kepada
                                                                                                                                                                           Kepala Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan berhaluan
                                                                                                                                                                           Manipol/USDEK.
                                                                                                                                                                        c.  Kami mahasiswa, pembela dan pendukung ideologi negara “Pancasila” dan haluan negara
                                                                                                                                                                           “Manipol/USDEK” wajib menghormati dan setia kepada martabat guru.
                                                                                                                                                                        d.  Kami mahasiswa, pembela dan pendukung ideologi negara “Pancasila” dan haluan negara
                                           melihat bagaimana sistem pendidikan di Amerika Serikat berjalan. Bahkan konsep kampus Darmaga IPB                               “Manipol/USDEK” wajib menghormati dan setia kepada garba ilmiah (almamater).
                                           yang ia bangun terilhami model-model kampus di Amerika Serikat, khususnya University of California                           e.  Kami mahasiswa, warga Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib menuntut dan mengabdi
                                           Berkeley.  Selain pemberian beasiswa untuk sekolah di luar negeri, ia juga mendorong universitas-                               ilmu pengetahuan untuk kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
                                                   27
                                           universitas di Indonesia bekerja sama dengan universitas luar negeri guna mendorong riset kolaboratif                           seluruh umat manusia atas dasar perikemanusiaan.
                                           antar perguruan tinggi sebagaimana yang ia sampaikan pada saat penandatangan nota kesepahaman                          Peristiwa itu meluas dan tidak hanya terjadi di Bandung, tetapi juga merambah hingga Cirebon, Tegal,
                                           antara UI dan University of the Philippines. 28                                                                        dan Slawi sehingga menjadi urusan nasional untuk bersama-sama menjaga agar tidak meluas dan

                                           Kebijakan menerima  beasiswa  tersebut menimbulkan pro  kontra. Setelah mempelajari sambutan                           mengganggu pelaksanaan Deklarasi Ekonomi dan menyukseskan program Semesta Berencana. 35
                                           presiden dalam upacara peringatan triwarsa PTIP, GMNI bertekad membersihkan civitas akademika                          Toyib juga menaikkan tunjangan pokok bagi mahasiswa ikatan dinas calon pegawai negeri sipil yang
                                           yang kontra revolusi. Mereka juga mendesak agar Menteri PTIP dan pimpinan ITB membatalkan                              belajar di dalam negeri. Tunjangan ditetapkan sebanyak Rp 512,00 untuk mahasiswa tingkat I-III
                                           pemberian  beasiswa  Kennedy  Foundation  yang  diberikan  kepada  beberapa  mahasiswa  di ITB  dan                    dan Rp 632,00 untuk mahasiswa tingkat IV dan selanjutnya. Selain itu ada pula tambahan tunjangan
                                           Unpad karena hal tersebut—menurut mereka—tidak sesuai dengan irama revolusi Indonesia yang                             pembelian alat pendidikan bagi mahasiswa ikatan dinas sebanyak Rp 100,00 untuk tingkat I-III dan
                                           menentang segala bentuk imperialisme. 29                                                                               Rp 150,00 untuk tingkat IV dan seterusnya. Peraturan tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Mei
                                                                                                                                                                  1963. 36
                                           Sebagai menteri yang membidangi urusan perguruan tinggi, Toyib ingin memberi kesempatan yang
                                           lebih luas kepada mahasiswa untuk mengenyam pendidikan sebagai modal awal pembangunan. Selain                          Pada tanggal 17 Juni 1963 Menteri Toyib secara resmi mendirikan dua fakultas tambahan di Universitas
                                           pengumuman beasiswa dari Amerika Serikat, pada bulan Juni 1963—sesuai dengan keputusan sidang                          Pattimura, yakni Fakultas Pertanian/Kehutanan dan Fakultas Peternakan/Kehewanan. Pendirian dua
                                           kabinet—pemerintah akan membebaskan uang kuliah dan memberi bantuan bus jemputan secara gratis                         fakultas  ini untuk  menjawab  tantangan  pendidikan  di Indonesia  Timur, khususnya  di Maluku. Hal
                                           untuk mahasiswa universitas negeri.  Pembebasan biaya kuliah bagi sebagian masyarakat merupakan                        tersebut dianggap sebagai langkah yang progresif yang akan mendorong penelitian dan penguatan ilmu
                                                                           30
                                           terobosan untuk memberi kesempatan luas kepada generasi muda menempuh pendidikan tinggi di                             pengetahuan untuk kedua bidang tersebut. Menteri PTIP juga mengharapkan pembentukan fakultas-
                                           universitas negeri, tetapi kebijakan tersebut menimbulkan kecemburuan mahasiswa perguruan tinggi                       fakultas baru atau perguruan tinggi baru mampu mendorong masyarakat melanjutkan pendidikan pada
                                           swasta. Kritik tajam muncul dengan tuduhan bahwa program pembebasan uang kuliah bukan jalan                            perguruan tinggi  dan mengharap agar 10 persen penduduk Indonesia melanjutkan pendidikan hingga
                                                                                                                                                                                 37
                                           terbaik menyelesaikan ketimpangan di dalam masyarakat. Kebijakan tersebut disinyalir justru akan                       perguruan tinggi. 38
                                           memperlebar jurang antara mahasiswa dan masyarakat dan akan berujung pada kecemburuan sosial.
                                           Untuk mengenyam pendidikan menengah saja masih banyak masyarakat yang tidak mampu karena                               Departemen PTIP, yang diwakili oleh Pembantu Menteri Brigjen Sumantri Harjoprakosa, menghadiri
                                           alasan biaya. 31                                                                                                       pembacaan  ikrar  mahasiswa  Universitas  Cendrawasih  yang  menolak  plebisit  Irian  Barat.  Dalam
                                                                                                                                                                  ikrar  tersebut  mahasiswa  sepakat  menentang  neokolonialisme  yang  ada  di  Irian  Barat  dan  siap
                                           Sebagian masyarakat menduga kebijakan tersebut merupakan imbas peristiwa 10 Mei 1963 di Bandung.                       melaksanakan komando  Bung Karno  untuk menyelesaikan  revolusi.   Dalam  pidato perayataan
                                                                                                                                    32
                                                                                                                                                                                                                                  39
                                           Akan  tetapi Menteri PTIP  menampik tudingan tersebut dan perlu meluruskan untuk mencegah                              Natal  di  UI  di  Jakarta  Toyib  juga  menyerukan  kepada  mahasiswa  agar  menjadi  manusia  yang
                                           penafsiran yang salah. Kebijakan tersebut disetujui pada rapat kabinet. Peristiwa kerusuhan 10 Mei                     berjiwa Pancasila yang berkarakter. Ilmu pengetahuan tanpa karakter tidak akan mampu membawa
                                           1963 di Bandung memang mencoreng dunia akademik di Indonesia. Kerugian peristiwa ini ditaksir                          kebahagiaan kepada masyarakat sosialis Indonesia. Peringatan ini dihadiri oleh rektor dan seluruh
                                                                                                                                    33
                                           sekitar 69 Mobil, 246 sepeda motor, 184 sepeda, 525 rumah dan toko, serta 2 korban meninggal.                          civitas akademika UI. Ia menambahkan bahwa “science just for the sake of science” tidak cocok dengan
                                           Salah satu dampak peristiwa tersebut adalah pemberlakuan jam malam di Bandung, hingga perintah                         masyarakat Indonesia.  Sementara itu dalam pidato Dies Natalis Akademi Farming di Semarang
                                                                                                                                                                                      40
                                           langsung Presiden Soekarno untuk menyelesaikan masalah. Sentimen rasialis ternyata masih sangat                        ia  menyatakan  bahwa  mahasiswa  dididik di  universitas untuk diberi  tanggung jawab terhadap




                             232  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018                                                                                                             MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  233
   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249