Page 242 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 242

Memulai panen hasil
                                                                                                                                                                                                                                                                “action research” di
                                                                                                                                                                                                                                                                salah satu sawah di
                                                                                                                                                                                                                                                                Rengasdengklok
                                                                                                                                                                                                                                                                (Sumber:Repro
                                                                                                                                                                                                                                                                Otobiografi Toyib
                                                                                                                                                                                                                                                                Hadiwijaya)
                                           Profesor Mochtar membela kepentingan Indonesia di kancah internasional. Akan tetapi nasib berkata
                                           lain. Sesuai dengan surat kawat Presiden Soekarno dari di Tokyo, Menteri Toyib memberhentikan
                                           Profesor Mochtar Kusumaatmaja dari jabatan sebagai Dekan Fakultas Hukum Unpad pada tanggal
                                           8 November 1962.  Keputusan tersebut diambil untuk meredam gejolak di lingkungan pendidikan
                                                            19
                                           tinggi dari demonstrasi berikutnya. Pemberhentian  itu  mendapat  kritik  dari senat  mahasiswa
                                           Fakultas Hukum dan Presidium Mahasiswa Unpad agar lebih berhati-hati terhadap aksi-aksi tuduhan
                                           yang mengakibatkan kekacauan di dalam pendidikan di Indonesia. Presidium GMNI mengirim surat
                                           kawat kepada Presiden Soekarno di Jepang karena atas perintahnya Prof. Mochtar Kusumaatmaja
                                           diberhentikan dari segala jabatannya oleh Menteri Toyib. Mahasiswa Veteran Pejuang Kemerdekaan
                                           Republik Indonesia di Unpad juga mengucapkan hal serupa. 20

                                           Selain sebagai alat revolusi, Toyib menekankan perguruan tinggi sebagai inkubator ilmu pengetahuan.
                                           Oleh karena itu perguruan tinggi seharusnya secara revolusioner dapat menerima konsepsi keilmuan
                                           dari seluruh dunia tanpa ada phobia terhadap ilmu dari negara tertentu. Dalam pidato Dies Natalis
                                           ke IX Universitas Islam Jakarta Toyib menegaskan bahwa “apa yang cocok dipegang, apa yang tidak
                                           pantas ditinggalkan”. Tanpa mengesampingkan kebutuhan penelitian ilmiah, universitas harus dapat                       sebelumnya. Selain itu ia juga mengkritik tenaga pengajar yang memberi kuliah hingga enam mata kuliah
                                           mengarahkan penelitian-penelitian ke arah pemecahan masalah yang praktis, khususnya yang berkaitan                     yang berlainan. Ia mengkhawatirkan terjadi penurunan kualitas di lingkungan akademik. 24
                                           dengan masalah yang mendesak bagi masyarakat, misalnya sandang-pangan. Di samping itu perguruan
                                           tinggi harus secara aktif mengambil bagian dalam usaha pembangunan masyarakat. 21                                      Sementara itu ia mendapat dukungan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) atas kebijakan pada yang
                                                                                                                                                                  dicanangkan tahun sebelumnya tentang pendidikan agama di perguruan tinggi. Toyib, dengan didampingi
                                           Ia menolak perguruan tinggi mewarisi sikap kolonialisme dalam bentuk perploncoan. Pada tanggal                         beberapa pejabat kementerian, menerima dengan resmi HMI yang baru saja melaksanakan musyawarah
                                           15 November 1962 delegasi Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI) yang dipimpin Robby Sumolang                          di Pekalongan dengan ketua Omar Komarudin. Di dalam pertemuan yang berlangsung di kediaman
                                           menemui Menteri Toyib dan mendesak agar perploncoan dengan alasan apa pun di lingkungan pendidikan                     Toyib  tersebut  ditekankan  bahwa  perguruan  tinggi merupakan  alat  revolusi. Jika  universitas  ingin
                                           dihapus karena merupakan warisan sistem pendidikan kolonial dan bertentangan dengan Manipol/                           menjadi alat yang ampuh dalam menyelesaikan revolusi maka harus universitas bersifat revolusioner,
                                           USDEK. Pada saat itu praktek perploncoan masih berlaku di berbagai universitas, seperti yang terjadi                   berani merombak dan memusnahkan hal-hal yang tidak sesuai dan menghambat jalannya revolusi. HMI
                                           di Bandung bahwa seorang mahasiswa bernama Muchlas Mubarad tewas dalam perploncoan. Berbagai                           menyampaikan bahwa mereka siap membantu pemerintah dalam memberikan pengajaran agama di
                                           organisasi, surat  kabar, mahasiswa, hingga  anggota  Dewan  Perwakilan  Rakyat  (DPR) mengharap                       universitas. Selain itu Menteri PTIP mengungkapkan kegembiraannya bahwa HMI tidak berafiliasi atau
                                           pemerintah bertindak keras terhadap perploncoan. Menyikapi hal tersebut Toyib berjanji bahwa tahun                     menjadi corong partai politik tertentu.
                                                                                                                                                                                                     25
                                           depan tidak ada lagi perploncoan di lingkungan pendidikan. Ia akan mengeluarkan surat instruksi untuk
                                           seluruh perguruan tinggi menghapus kegiatan tersebut.                                                                  Pada hari itu ia baru saja meresmikan Universitas Brawijaya, Malang, dan cabangnya di Jember, beralih status
                                                                                                                                                                  menjadi universitas negeri berdasar Keputusan Menteri PTIP, sehingga menempatkan Universitas Brawijaya
                                           Pada dasarnya, sebagai orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, ia menyadari bahwa perploncoan                     sebagai universitas negeri ke-22 di Indonesia. Dengan pemberian status universitas negeri diharapkan
                                           yang berbentuk seperti penghinaan dan penganiayaan tidak relevan lagi dan tidak mencerminkan                           universitas tersebut akan meningkatkan kualitas pendidikannya sebagai universitas sosialis di Jawa Timur dan
                                           sebagai orang yang berpendidikan. Di sini yang harus dihapus adalah sistem perploncoannya, karena                      alat revolusi bagi Indonesia.
                                           ia melihat bahwa orientasi mahasiswa sebelum memasuki perguruan tinggi perlu dilaksanakan terlebih
                                           untuk diarahkan kepada studi terpimpin guna mendukung semangat revolusi. 22                                            Kebijakan politik Soekarno menentang  imperialisme barat di  Asia tidak berarti menutup semua
                                                                                                                                                                  hubungan Indonesia dengan Amerika dan Inggris. Secara politik boleh saja ada perselisihan, tetapi
                                           Dalam sambutan Dies Natalis Ke-2 Akademi Maritim Indonesia, Menteri Toyib mengemukakan bahwa                           sebagai negara yang baru mengembangkan sumber daya manusianya Indonesia menerima bantuan dari
                                           konsep ilmu pengetahuan hanya untuk ilmu pengetahuan tidak lagi relevan dalam kondisi sosio politik                    Amerika dalam bentuk beasiswa untuk mahasiswa Indonesia yang menempuh master dan doktor di
                                           bangsa Indonesia. Ilmu pengetahuan dan penelitian harus untuk kemajuan bangsa. Ia menambahkan                          Amerika. Pada tanggal 17 April 1963, melalui Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Howard
                                           bahwa penelitian yang dimaksud bukanlah survey atau kuliah kerja yang hanya dilakukan secara singkat,                  Jones, Menteri Toyib menyetujui pemberian beasiswa dalam bentuk Robert Kennedy Scholarship
                                           melainkan  penelitian  yang  konsisten  dan  berkesinambungan. Perguruan  tinggi sebagai alat  revolusi                yang diberikan kepada puluhan mahasiswa ITB dan Unpad. Akan tetapi karena kondisi politik di
                                           harus bergerak secara revolusioner serta berani merombak tradisi-tradisi yang ada serta menggantinya                   Indonesia yang cenderung dekat dengan paham komunis, kebijakan tersebut mendapat kritik sangat
                                           dengan cara baru yang lebih modern dan bermanfaat dalam waktu yang singkat.                                            tajam melalui opini koran yang intinya menyudutkan Menteri Toyib karena telah mengingkari cita-
                                                                                                                  23
                                                                                                                                                                  cita revolusi Nasakom.
                                                                                                                                                                                       26
                                           Pada kesempatan yang lain, dalam pembukaan Konferensi Antar-Fakultas Ekonomi dan Sospol di
                                           Bandung, ia mengemukakan bahwa produksi tenaga sarjana, khususnya pada Fakultas Ekonomi dan                            Toyib menyadari bahwa kesempatan belajar di Amerika Serikat untuk generasi muda Indonesia
                                           Ilmu Sosial-Politik, harus disesuaikan dengan kebutuhan negara. Jika terjadi kelebihan produksi, harus                 merupakan kesempatan emas. Barangkali untuk urusan ini ia tidak terlalu peduli bahwa kiblat politik
                                           diambil tindakan agar jangan sampai terjadi pengangguran pendidikan tinggi. Di lain pihak ia memberi                   Indonesia  yang  cenderung  berhaluan  komunis  bertentangan  dengan kiblat  politik  Amerika  yang
                                           ide untuk membuka jurusan-jurusan lintas  disiplin yang lebih luwes, tetapi tentu saja harus dikaji                    berhaluan liberalis. Ia sendiri sebelum menjadi menteri mempunyai pengalaman hidup di Amerika dan




                             230  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018                                                                                                             MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  231
   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247