Page 245 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 245

Mc. Namara sedang
 bercakap-cakap
 dengan Prof. Ir. Toyib
 Hadiwijaya
 (Sumber:
 Perpustakaan
 Nasional Republik
 Indonesia)    tinggi pada waktu itu. Kecemburuan dan kecurigaan sesama warga yang berlainan suku, khususnya
               Tionghoa, sangat rentan memanas.

               Atas petunjuk Presiden Soekarno, melalui Menteri Koordinator Hubungan Rakyat Ruslan Abdulgani,
               Menteri PTIP akhirnya mengeluarkan instruksi kepada pimpinan perguruan tinggi untuk mengambil
               tindakan yang diperlukan dan menekan para mahasiswanya agar patuh pada Peraturan Pemerintah
               No 6/ 1962 Tentang Panca Dharma Bakti, yang berbunyi sebagai berikut. 34
                     a.  Kami mahasiswa, warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
                        berhaluan Manipol/USDEK, wajib berbakti, percaya dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
                     b.  Kami mahasiswa, warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, wajib setia dan taat kepada
                        Kepala Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan berhaluan
                        Manipol/USDEK.
                     c.  Kami mahasiswa, pembela dan pendukung ideologi negara “Pancasila” dan haluan negara
                        “Manipol/USDEK” wajib menghormati dan setia kepada martabat guru.
                     d.  Kami mahasiswa, pembela dan pendukung ideologi negara “Pancasila” dan haluan negara
 melihat bagaimana sistem pendidikan di Amerika Serikat berjalan. Bahkan konsep kampus Darmaga IPB   “Manipol/USDEK” wajib menghormati dan setia kepada garba ilmiah (almamater).
 yang ia bangun terilhami model-model kampus di Amerika Serikat, khususnya University of California   e.  Kami mahasiswa, warga Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib menuntut dan mengabdi
 Berkeley.  Selain pemberian beasiswa untuk sekolah di luar negeri, ia juga mendorong universitas-  ilmu pengetahuan untuk kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
 27
 universitas di Indonesia bekerja sama dengan universitas luar negeri guna mendorong riset kolaboratif   seluruh umat manusia atas dasar perikemanusiaan.
 antar perguruan tinggi sebagaimana yang ia sampaikan pada saat penandatangan nota kesepahaman   Peristiwa itu meluas dan tidak hanya terjadi di Bandung, tetapi juga merambah hingga Cirebon, Tegal,
 antara UI dan University of the Philippines. 28  dan Slawi sehingga menjadi urusan nasional untuk bersama-sama menjaga agar tidak meluas dan

 Kebijakan menerima  beasiswa  tersebut menimbulkan pro  kontra. Setelah mempelajari sambutan   mengganggu pelaksanaan Deklarasi Ekonomi dan menyukseskan program Semesta Berencana. 35
 presiden dalam upacara peringatan triwarsa PTIP, GMNI bertekad membersihkan civitas akademika   Toyib juga menaikkan tunjangan pokok bagi mahasiswa ikatan dinas calon pegawai negeri sipil yang
 yang kontra revolusi. Mereka juga mendesak agar Menteri PTIP dan pimpinan ITB membatalkan   belajar di dalam negeri. Tunjangan ditetapkan sebanyak Rp 512,00 untuk mahasiswa tingkat I-III
 pemberian  beasiswa  Kennedy  Foundation  yang  diberikan  kepada  beberapa  mahasiswa  di ITB  dan   dan Rp 632,00 untuk mahasiswa tingkat IV dan selanjutnya. Selain itu ada pula tambahan tunjangan
 Unpad karena hal tersebut—menurut mereka—tidak sesuai dengan irama revolusi Indonesia yang   pembelian alat pendidikan bagi mahasiswa ikatan dinas sebanyak Rp 100,00 untuk tingkat I-III dan
 menentang segala bentuk imperialisme. 29  Rp 150,00 untuk tingkat IV dan seterusnya. Peraturan tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Mei
               1963. 36
 Sebagai menteri yang membidangi urusan perguruan tinggi, Toyib ingin memberi kesempatan yang
 lebih luas kepada mahasiswa untuk mengenyam pendidikan sebagai modal awal pembangunan. Selain   Pada tanggal 17 Juni 1963 Menteri Toyib secara resmi mendirikan dua fakultas tambahan di Universitas
 pengumuman beasiswa dari Amerika Serikat, pada bulan Juni 1963—sesuai dengan keputusan sidang   Pattimura, yakni Fakultas Pertanian/Kehutanan dan Fakultas Peternakan/Kehewanan. Pendirian dua
 kabinet—pemerintah akan membebaskan uang kuliah dan memberi bantuan bus jemputan secara gratis   fakultas  ini untuk  menjawab  tantangan  pendidikan  di Indonesia  Timur, khususnya  di Maluku. Hal
 untuk mahasiswa universitas negeri.  Pembebasan biaya kuliah bagi sebagian masyarakat merupakan   tersebut dianggap sebagai langkah yang progresif yang akan mendorong penelitian dan penguatan ilmu
 30
 terobosan untuk memberi kesempatan luas kepada generasi muda menempuh pendidikan tinggi di   pengetahuan untuk kedua bidang tersebut. Menteri PTIP juga mengharapkan pembentukan fakultas-
 universitas negeri, tetapi kebijakan tersebut menimbulkan kecemburuan mahasiswa perguruan tinggi   fakultas baru atau perguruan tinggi baru mampu mendorong masyarakat melanjutkan pendidikan pada
 swasta. Kritik tajam muncul dengan tuduhan bahwa program pembebasan uang kuliah bukan jalan   perguruan tinggi  dan mengharap agar 10 persen penduduk Indonesia melanjutkan pendidikan hingga
                              37
 terbaik menyelesaikan ketimpangan di dalam masyarakat. Kebijakan tersebut disinyalir justru akan   perguruan tinggi. 38
 memperlebar jurang antara mahasiswa dan masyarakat dan akan berujung pada kecemburuan sosial.
 Untuk mengenyam pendidikan menengah saja masih banyak masyarakat yang tidak mampu karena   Departemen PTIP, yang diwakili oleh Pembantu Menteri Brigjen Sumantri Harjoprakosa, menghadiri
 alasan biaya. 31  pembacaan  ikrar  mahasiswa  Universitas  Cendrawasih  yang  menolak  plebisit  Irian  Barat.  Dalam
               ikrar  tersebut  mahasiswa  sepakat  menentang  neokolonialisme  yang  ada  di  Irian  Barat  dan  siap
 Sebagian masyarakat menduga kebijakan tersebut merupakan imbas peristiwa 10 Mei 1963 di Bandung.    melaksanakan komando  Bung Karno  untuk menyelesaikan  revolusi.   Dalam  pidato perayataan
 32
                                                                                39
 Akan  tetapi Menteri PTIP  menampik tudingan tersebut dan perlu meluruskan untuk mencegah   Natal  di  UI  di  Jakarta  Toyib  juga  menyerukan  kepada  mahasiswa  agar  menjadi  manusia  yang
 penafsiran yang salah. Kebijakan tersebut disetujui pada rapat kabinet. Peristiwa kerusuhan 10 Mei   berjiwa Pancasila yang berkarakter. Ilmu pengetahuan tanpa karakter tidak akan mampu membawa
 1963 di Bandung memang mencoreng dunia akademik di Indonesia. Kerugian peristiwa ini ditaksir   kebahagiaan kepada masyarakat sosialis Indonesia. Peringatan ini dihadiri oleh rektor dan seluruh
 33
 sekitar 69 Mobil, 246 sepeda motor, 184 sepeda, 525 rumah dan toko, serta 2 korban meninggal.    civitas akademika UI. Ia menambahkan bahwa “science just for the sake of science” tidak cocok dengan
 Salah satu dampak peristiwa tersebut adalah pemberlakuan jam malam di Bandung, hingga perintah   masyarakat Indonesia.  Sementara itu dalam pidato Dies Natalis Akademi Farming di Semarang
                                    40
 langsung Presiden Soekarno untuk menyelesaikan masalah. Sentimen rasialis ternyata masih sangat   ia  menyatakan  bahwa  mahasiswa  dididik di  universitas untuk diberi  tanggung jawab terhadap




 232  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  233
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250