Page 43 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 43

Atas                                                                                                        Suasana Konferensi
 Ki Hadjar dan                                                                                               Taman Siswa yang
 Nyi Hajar tiba di                                                                                           dihadiri oleh Ki
 Stasiun Tanah Abang                                                                                         Hadjar Dewantara
 untuk menghadiri                                                                                            dan Nyi Hajar
 Konferensi Taman                                                                                            Dewantara
 Siswa di Jakarta                                                                                            (Sumber: Biro
 setelah sebelumnya                                                                                          Umum, Sekretariat
 mengunjungi cabang-                                                                                         Jenderal,
 cabang Taman Siswa                                                                                          Kementerian
 di Lampung dan                                                                                              Pendidikan dan
 Sekitarnya. Dari                                                                                            Kebudayaan)
 kanan ke kiri Nyi
 Hajar, Ki Hadjar,
 Ki Ah Hamid, Ki
 Mangunsarkoro
 (Sumber: Biro
 Umum, Sekretariat
 Jenderal,
 Kementerian
 Pendidikan dan
 Kebudayaan)

 Tengah
 Ki Hadjar Dewantara
 menyampaikan
 pidato berjudul
 Pendidikan Anak
 Perempuan dalam
 acara Kongres   delict pers atas pidato dan tulisannya yang pedas. Ia dikenai hukuman penjara di Semarang pada
 Perserikatan
 Perkumpulan Istri   tanggal 5 Agustus1920. Pada bulan November 1920 untuk kedua kalinya ia terkena delik pers dan
 Indonesia (PPII)   dituduh menghina Sri Baginda Ratu Wilhelmina, Badan Pengadilan, Pangreh Praja, dan menghasut
 di Surabaya pada
                                                          35
 tanggal 14 Februari   untuk merobohkan Pemerintah Hindia Belanda.  Akibat kasus ini ia ditahan di Semarang selama tiga
 1930          bulan sebelum akhirnya dipindahkan ke Pekalongan.
 (Sumber: Biro
 Umum, Sekretariat
 Jenderal,
 Kementerian   TAMAN SISWA
 Pendidikan dan
 Kebudayaan)
               Pada akhirnya terjadi perubahan dalam diri Soewardi dalam memandang pergerakan. Ia yang semula
 Bawah         berminat pada dunia politik berubah menjadi orang yang ingin mengabdikan diri pada pendidikan.
 Gamelan Taman   Pandangannya terhadap keadaan sosial di Hindia Belanda tidak berubah, akan tetapi ia berpendapat
 Siswa Ki dan Nyi
 Hajar Dewantara  bahwa pemikiran tentang bangsa yang merdeka harus ditanamkan sejak dini ke masyarakat melalui
 (Sumber: Biro   pendidikan. Sejak tahun 1921 Soewardi mulai menitikberatkan perhatian pada dunia pendidikan.
 Umum, Sekretariat   Ia menjadi guru di Adhi Darmo, sekolah yang didirikan oleh kakaknya, Raden Mas Soerjopranoto.
 Jenderal,
 Kementerian
 Pendidikan dan   Pada tanggal 3 Juli 1922 ia mendirikan sekolah dengan nama Nationaal Onderwijs Instituut
 Kebudayaan)
               Taman Siswa—lebih dikenal dengan nama Taman Siswa—bertempat di Jalan Tanjung,
               Pakualaman, Yogyakarta. Dalam hal ini ia mendapat bantuan beberapa anggota perkumpulan
               “sarasehan Selasa Kliwonan”, yang beranggotakan tokoh-tokoh politik, kebudayaan, dan
               kebatinan, antara lain RM Sutatmo Suryokusumo, Ki Sutopo Wonoboyo, Ki Pronowidigdo,
               Ki Prawirowiworo, RM Gondoatmojo, BRM Subono, RMH Suryo Putro (paman Soewardi), dan
                                       36
               Ki Ageng Suryomataram.  Sistem pendidikan yang diterapkan di Taman Siswa disebut  among,
                                                                                                         37
               yang dijiwai prinsip-prinsip ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
               Di samping itu pada tanggal 7 Juli 1924 ia juga mendirikan Mulo Kweekshool, setingkat SMP
                                                                           38
               dengan pendidikan guru empat tahun sesudah pendidikan dasar.  Sekitar empat tahun kemudian,
               tepatnya tanggal 3 Februari 1928, Soewardi Soerjaningrat mengubah namanya menjadi
               Ki Hadjar Dewantara. Menurut Ki Utomo Darmadi, hadjar memilik arti ‘pendidik’, dewan memiliki
               arti ‘utusan’, dan tara memiliki arti ‘tak tertandingi’, sehingga dapat disimpulkan bahwa makna

               35    Ibid., hlm. 158.
               36    Ibid., hlm. 160.

               37    Ing  ngarsa sung  tulada  berarti ‘yang  didepan  harus  memberi teladan’;  ing  madia mangun karsa  berarti ‘yang  di tengah  kelompok
                  membangun motivasi’; tut wuri handayani berarti ‘yang dibelakang memberi semangat’.
               38    Ibid., hlm. 161.




 30  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  31
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48