Page 120 - Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran
P. 120
RANCANGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
orang tua mereka) tentang program peminatan pula setelah diimplementasikan dua tahun,
yang dipilih ketika masuk SMA (dengan misalnya, satuan pendidikan mulai dapat
struktur Kurikulum 2013). Perguruan Tinggi, meningkatkan tahap implementasinya (lihat
termasuk PTKL (Perguruan Tinggi Kementerian Tabel 5.1) dan dukungan yang dibutuhkan pun
lain, misalnya Akademi Kepolisian, Sekolah akan berbeda lagi. Oleh karena itu, Pemerintah
Tinggi Akuntansi Negara, dsb.) mensyaratkan perlu tanggap dengan kebutuhan-kebutuhan
pendaftar lulusan SMA dari program peminatan yang berubah seiring waktu.
tertentu, misalnya IPA. Maka ketika program
peminatan tidak ada lagi dalam struktur Monitoring dan evaluasi (monev) perlu menjadi
Kurikulum Merdeka, peraturan ini perlu diubah. mekanisme untuk mendapatkan umpan balik
Demikian juga tes masuk perguruan tinggi, kualitas desain dan implementasi kurikulum.
yang semua tes untuk masuk ke program Namun demikian, informasi yang juga perlu
studi di bidang ilmu sains dan teknologi didapat pemerintah melalui monev adalah
(saintek) menguji materi dari semua mata kebutuhan dukungan implementasi dari waktu
pelajaran dalam program IPA di Kurikulum 2013, ke waktu. Artinya, dalam prinsip implementation
peraturan tersebut juga perlu diubah karena at the right level (implementasi sesuai dengan
siswa SMA/MA dapat memilih mata pelajaran kesiapan satuan pendidikan dan pendidik),
dari dua atau lebih kelompok rumpun ilmu. posisi monev serupa dengan asesmen formatif.
Asesmen ini tidak digunakan sebagai alat
Merujuk kembali pada sistem ekologi akuntabilitas apalagi menentukan keputusan
implementasi kurikulum (OECD, 2020) yang yang berisiko tinggi untuk satuan pendidikan
menjadi kerangka berpikir dalam perancangan dan pendidik. Monev perlu dilakukan untuk
kebijakan implementasi Kurikulum Merdeka menentukan tahap kesiapan satuan pendidikan
(Gambar 5.1), terdapat kronosistem atau dalam mengimplementasikan kurikulum dan
faktor waktu yang perlu diperhitungkan juga. untuk menentukan langkah-langkah yang perlu
Dukungan yang dibutuhkan satuan pendidikan dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan
dan pendidik dapat berubah dari waktu agar mereka dapat terus melangkah ke tahap
ke waktu. Ketika mulai diimplementasikan implementasi berikutnya dan menjadi satuan
dalam situasi pandemi COVID-19 dimana pendidikan yang semakin merdeka, berdaya
proses pembelajaran masih kombinasi antara upaya, dan mampu secara mandiri memberikan
pembelajaran tatap muka dan pembelajaran layanan pendidikan terbaik untuk peserta didik
jarak jauh, dukungan yang dibutuhkan satuan mereka, sebagaimana yang menjadi visi Ki
pendidikan akan berbeda dengan saat Hajar Dewantara (2009).
pembelajaran sudah kembali normal. Demikian
D. Kesimpulan
Perancangan desain kurikulum tidak dapat kajian literatur yang dilakukan OECD (2019)
dipisahkan dari strategi implementasinya. menunjukkan bahwa dari masa ke masa
Keduanya sama pentingnya, bahkan ringkasan perubahan desain kurikulum tidak terlalu
120