Page 24 - Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran
P. 24

KRISIS PEMBELAJARAN









               tanah dan lingkungannya. Begitu juga guru     terdapat beberapa hambatan lain yang belum
               pada tingkat satuan pendidikan, mereka lebih   terakomodasi oleh implementasi kurikulum
               mengetahui kekhasan peserta didik dan satuan   darurat, antara lain: (1) Pengaturan jam belajar
               pendidikannya.                                menggunakan satuan minggu (per minggu)
                                                             tidak memberikan keleluasaan kepada satuan
               Berkaca pada hasil implementasi kurikulum     pendidikan untuk mengatur pelaksanaan mata
               pada masa Pandemi COVID-19, maka dapat        pelajaran dan menyusun kalender pendidikan;
               disimpulkan bahwa terdapat kelemahan          (2) Pendekatan tematik (jenjang PAUD dan SD)
               yang menjadi fokus evaluasi pada Kurikulum    dan mata pelajaran (jenjang SMP, SMA, SMK,
               2013, antara lain kompetensi yang ditetapkan   Diktara, dan Diksus) merupakan satu-satunya
               dalam Kurikulum 2013 terlalu luas, sehingga   pendekatan dalam Kurikulum 2013 tanpa ada
               sulit dipahami dan diimplementasikan oleh     pilihan pendekatan lain; (3) Mata pelajaran
               guru. Selain itu, kurikulum yang dirumuskan   informatika bersifat pilihan, padahal kompetensi
               secara nasional sulit disesuaikan dengan      teknologi merupakan salah satu kompetensi
               situasi dan kebutuhan satuan pendidikan,      penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik
               daerah, dan peserta didik, karena materi      pada abad 21; dan (4) Struktur kurikulum pada
               wajib yang sudah sangat padat dan struktur    jenjang SMA kurang memberikan keleluasaan
               yang detail dan mengunci. Sehingga tidak      bagi siswa untuk memilih selain peminatan
               memberikan keleluasaan kepada guru dan        IPA, IPS, atau Bahasa. Gengsi peminatan juga
               satuan pendidikan untuk menyesuaikan dengan   dipersepsi hierarkis dan tidak adil bagi yang
               kekhasan daerahnya.                           berminat IPS dan Bahasa.

               Di samping itu, berdasarkan hasil evaluasi yang
               telah dilaksanakan terhadap Kurikulum 2013,



               G. Dibutuhkan Kurikulum Alternatif


               Riset tentang learning loss selama ini dilakukan   pembuatan kebijakan agar kurikulum dapat
               terhadap ketertinggalan pembelajaran akibat   beradaptasi dan fleksibel dengan mengubah
               liburan panjang musim panas, bencana, atau    isi pembelajaran dan waktu pembelajaran.
               iklim yang ekstrem (Engzell, Frey, and Verghan,   Sementara itu, O’Conor dan Takashi (2014)
               2021; Jonson et al., 2014; Jandric & McLaren,   berpendapat bahwa penggunaan kurikulum
               2021). Jonson et al. (2014) memberikan        yang lebih fleksibel dengan menyesuaikan
               rekomendasi terhadap upaya pemulihan          dengan kondisi kekinian peserta didik akan
               pembelajaran akibat learning loss diantaranya   dapat membantu mengejar ketertinggalan.
               dengan penyesuaian terhadap kurikulum
               agar dapat mengembalikan pembelajaran         Berkaca pada riset sebelumnya tentang
               secara normal. Semantara itu Alvarez (2010)   learning loss dan kurikulum, Harmey dan
               melakukan kajian terhadap learning loss akibat   Moss (2021) berpendapat bahwa kurikulum
               bencana Katrina, mengungkapkan pentingnya     harus dibuat dengan se-fleksibel mungkin









               24
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29