Page 58 - Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran
P. 58

RANCANGAN KURIKULUM MERDEKA









               Pendekatan pembelajaran yang mendekatkan      multikulturalisme masyarakat lokal, Indonesia,
               peserta didik dengan dunia nyata tidak hanya   dan dunia; (3) kearifan lokal yang berkaitan
               berguna untuk menerapkan ilmu pengetahuan,    dengan budaya lokal dan perkembangannya;
               tetapi juga menguatkan pemahaman peserta      (4) kewirausahaan yang berkaitan dengan
               didik akan ilmu pengetahuan yang telah        kemampuan menyelesaikan masalah (problem
               dipelajarinya, membangun minat belajar yang   solving); (5) bangunlah jiwa dan raganya
               lebih mendalam, serta kepedulian terhadap     berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental
               lingkungan sekitarnya.                        (kesejahteraan atau well being); (6) berekayasa
                                                             dan berteknologi untuk membangun NKRI; dan
               Pencapaian profil pelajar Pancasila tidak cukup   (7) suara demokrasi yang berkaitan dengan
               hanya mengandalkan proses belajar-mengajar    pengembangan kemampuan menjadi warga
               dalam program intrakurikuler. Pembelajaran    negara dan dunia di alam demokrasi.
               intrakurikuler yang dilakukan secara rutin
               memiliki keterbatasan untuk menerapkan        Pembelajaran berbasis projek biasanya
               pembelajaran yang sangat kontekstual,         berlangsung untuk rentang waktu yang
               dan intrakurikuler juga memiliki Capaian      bervariasi, bisa satu minggu namun bisa
               Pembelajaran yang harus dicapai sehingga      juga berlangsung sepanjang satu semester
               tidak dapat fokus sepenuhnya pada nilai-nilai   bergantung pada tujuan, ruang lingkup,
               dalam profil pelajar Pancasila. Sementara itu,   dan kompleksitasnya. Kegiatan ini biasanya
               projek dilakukan di luar jadwal pelajaran rutin,   meliputi proses menginvestigasi/meneliti
               lebih fleksibel dan tidak seformal kegiatan   atau melakukan eksperimen untuk menjawab
               pembelajaran intrakurikuler, dan tidak harus   pertanyaan yang otentik, menarik, dan
               berkaitan erat dengan Capaian Pembelajaran    kompleks bagi peserta didik (Murdoch, 2020).
               mata pelajaran apapun. Target capaiannya      Oleh karena itu, alokasi waktu jam pelajaran
               adalah profil pelajar Pancasila sesuai dengan   untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila
               tahap perkembangan peserta didik. Situasi     ditetapkan per tahun, agar satuan pendidikan
               belajar yang seperti ini dinilai efektif untuk   dapat mengatur alokasi waktu untuk
               mendorong pengembangan karakter dan           menyelenggarakan dua projek (SD, SMP) atau
               kompetensi yang mendalam (Miller, 2018).      tiga projek dalam setahun (SMA).

               Pemerintah menetapkan tujuh tema untuk        Projek penguatan profil pelajar Pancasila
               projek dan satuan pendidikan dapat            adalah suatu kebaruan yang signifikan dalam
               memilih tema-tema tersebut yang jumlahnya     Kurikulum Merdeka sebab sebelumnya
               disesuaikan dengan jenjang pendidikan.        pembelajaran berbasis projek tidak diatur oleh
               Ketujuh tema tersebut berlaku untuk beberapa   pemerintah tetapi mengandalkan inisiatif guru
               tahun ke depan dan dapat diganti oleh         untuk menggunakan pendekatan tersebut.
               Pemerintah berdasarkan evaluasi dan relevansi   Perancangan pembelajaran berbasis projek
               tema dengan perkembangan zaman. Tujuh         bukanlah hal yang sederhana dan mudah
               tema yang dapat dipilih tersebut adalah       dilakukan. Oleh karena itu, pemerintah perlu
               tema-tema yang berkaitan dengan isu-isu       membantu satuan pendidikan melalui pelatihan,
               kontemporer, yaitu: (1) gaya hidup berkelanjutan   pendampingan, penyediaan panduan yang
               yang berkaitan dengan masalah lingkungan dan   dapat digunakan guru untuk memfasilitasi
               pemanasan global; (2) bhineka tunggal ika yang   pembelajaran ini, dan juga contoh-contoh
               berkaitan dengan spiritualitas, toleransi dan   konkrit bagaimana projek dirancang dan dinilai.




               58
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63