Page 192 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 192
oleh Muhammad bin Husain, menafsirkan ayat”
hal yasthathi>’u rabbuka an yunazzila” dengan
sebuah ungkapan yang mengindikasikan sebuah
permintaan “ apakah Tuhanmu akan memberimu
jika kamu meminta kepadaya? Kemudian Allah
Swt. menjawab dengan menurunkan hidangan
dari langit berupa makanan-makanan kecuali
daging, kemudian dimakan oleh mereka. 279
Sementara Syahru>r lebih menganalisa dari
riwayat penafsiran yang disampaikan oleh Iman
at-Thabari. Bahwa kedua ayat tersebut memiliki
kaitan yang erat menurut Syahru>r, sehingga
memaknainya pun melihat proses tanzi>l yang
harus dimaknai secara simetris. Kemudian pada
ayat pertama menggunakan redaksi tanzi>l
(yunazzila) dalam arti sebuah permintaan orang
hawariyun untuk menurunkan hidangan dari
langit secara kongkrit seperti jatuhnya buah dari
pohonnya dan siap di saji. Hal ini menimbulkan
rasa tersendiri di benak Nabi Isa, namun beliau
tetap tegas dan manjawab permintaan mereka
dengan menyuruh mereke untuk beriman dan
bertakwa tanpa diiringi dengan banyak
279 Abi> Ja’far Muhammad bin Jari>r at-Thabari>, Tafsi>r at-Thabari:Ja>mi’
al-Baya>n ‘an- Ta’wil al-Qur’an , Bidar>I Hijr, Markaz al-Buhu>ts
li ad Dirasah al Islmiayah, t, th, Juz 9, hlm. 121.
178

