Page 85 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 85
bahwa mereka meninggalkan kewajiban-kewajiban ritual
keagamaan.
2. Karir Akademik Muhammad Syahrur
Karier akademik diawali di lembaga pendidikan
Abdurrahman al-Kawakibi, 126 Damaskus, tepatnya di
pinggiran kota sebelah selatan Damskus yang berada di
luar batang dinding kota tua, 127 baik pendidikan dasar,
Ibtidaiyah (setingkat SMP), hingga Tsanawiyah-
nya(setingkat SMU). Di usia 19 (tahun 1957), Syahru>r
memproleh ijazah sekolah menengahnya, dan setahun
kemudian ia memulai pengembaraan intelektual ke tempat
yang agak jauh yakni Moskow, Uni Soviet (sekarang
Rusia) dan melanjutkan studinya di bidang Teknik Sipil
dengan beasiswa dari pemerintah Syiria. Setelah berhasil
mengenggam gelar Diploma (S1) pada tahun 1964,
iakembali ke negara asalnya untuk mengajar di fakultas
teknik sipil Universitas Damaskus pada tahun 1965 128 .
Ketika studi di Moskow, Muhammad Syahru>r
mulai bersentuhan dengan berbagai macam corak
pemikiran.Kemudian dari sana Muhammad Syahru>r mulai
tertarik sebuah teori Marxis yang sangat terkenal dengan
126 Abdul Mustaqi>m, Epistemologi Tafsir Kontemporer , hlm. 94.
127 Andreas Christman, Bentuk Teks Wahyu Tetap, Tetapi
Kandungannya Selalu Berubah: Tekstualitas dan Penafsirannya
dalam al-Kita>b wa al-Qur’a>n karya Syahru>r, hlm. 19.
128 Muhammad Syahru>r, Al-Kita>b wa Al-Qur’an: Qira>’ah al-
Mu’a>shirah, Damaskus: Al-Aha>li, 1990, hlm. 823.
71