Page 125 - E-Modul Nurfadillah
P. 125

1.  Prinsip motivasi

                       Dalam pembahasan ini, motivasi diartikan sebagai dorongan yang dimiliki siswa dalam


                       mengikuti  proses  pembelajaran.  Apabaila  seorang  siswa  rajin  dan  semangat  dalam

                       belajar,  guru  hendaknya  mencari  sumber  motivasi  dari  siswa  tersebut.  Sebaliknya,


                       ketika  siswa  malas  belajar,  guru  juga  harus  mencari  alasan  pendorongnya.  Dalam

                       proses  pembelajaran,  guru  hendaknya  menjadi  pendorong  atau  moti  vator  untuk


                       membangkitkan motivasi positif dalam diri siswa.

                       Terdapat dua jenis motivasi, yaitu motivasi instrisik dan ekstrin- sik. Motivasi intrinsik


                       merupakan  motivasi  yang  berasal  dari  dalam  diri  siswa.  Motivasi  jenis  ini  dapat

                       dilakukan dengan meningkatkan perasaan ingin tahu siswa, keinginan untuk mencoba,


                       serta  hasrat  untuk  berproses  dalam  belajar.  Sementara  itu,  motivasi  ekstrinsik

                       merupakan  motivasi  dari  luar  siswa.  Motivasi  jenis  ini  dapat  dilaku-  kan  dengan

                       memberikan respons yang baik terhadap hal-hal yang dilakukan siswa.


                   2.  Prinsip latar atau konteks

                       Sebelum  proses  pembelajaran  berlangsung,  seorang  guru  hendaknya  mengetahui


                       pemahaman  yang  telah  dimiliki  oleh  siswa  mengenai  materi  pelajaran  yang  akan

                       dibahas. Hal ini dilakukan agar guru dapat menghubungkan pengalaman siswa yang


                       berkaitan  dengan  materi  pelajaran.  Misalnya,  dalam  mengajarkan  keanekaragaman

                       tumbuhan atau hewan, guru dapat menghubungkannya dengan tumbuhan atau hewan


                       yang ada di rumahnya atau lingkungan sekitarnya. Dengan cara ini, siswa akan lebih

                       mudah untuk memahami dan menelaah bahan pelajaran yang diajarkan di kelas.


                   3.  Prinsip keterarahan titik pusat

                       Seorang guru hendaknya menyusun pembelajaran secara berpola dan tidak terpecah-

                       pecah. Hal ini dilakukan agar perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran menjadi







                                                                                                      115
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130