Page 156 - E-Modul Nurfadillah
P. 156
menciptakan pembe- lajaran yang menyenangkan. Integritas dapat dilihat sebagai bagian' dari
harga diri karena keyakinan dan nilai-nilai seorang guru menjadi bagian penting dari posisi
seorang guru. Ketika tindakan dan keyak inan sejalan, seorang guru membangun reputasi
positif dengan diri siswa dan dirinya sendiri, serta mendapatkan perasaan tentang posisi guru-
siswa.
F. Scientific Learning
Hakikat Scientific Learning
Scientific learning merupakan proses pembelajaran yang dirancang dengan tujuan agar
siswa secara aktif membangun konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan, serta mengomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang ditemukan.
Pembelajaran saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam
mengenal dan memahami berbagai materi menggu- nakan pendekatan ilmiah. Pembelajaran ini
juga bertujuan untuk menyam- paikan bahwa informasi dapat berasal dari mana saja, kapan
saja, dan tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu, kondisi
pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong siswa dalam mencari tahu dari berbagai
sumber melalui observasi, bukan hanya diberi tahu. Menurut Permendikbud Nomor 103 Tahun
2014, pembelajaran sain- dalam bentuk kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, fik merupakan kegiatan pembelajaran yang memuat pengalaman belajar
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Untuk mendapatkan kelima pengalaman
tersebut, direkomendasikan agar diterapkan pembe- lajaran berbasis penyingkapan atau
penelitian (discovery atau inquiry learning), pembelajaran berbasis pemecahan masalah
(problem based learning), dan pembelajaran berbasis proyek (project based learning).
146