Page 159 - E-Modul Nurfadillah
P. 159
penalaran yang spesifik. Oleh karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian
aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen; mengolah informasi atau data;
menganalisis, dan memformulasi atau menguji hipotesis.
Penerapan pembelajaran saintifik dalam pembelajaran di sekolah bertujuan untuk
membiasakan siswa berpikir, bersikap, serta berkarya dengan menggunakan kaidah dan
langkah ilmiah. Proses pembelaja ran menjadi lebih penting dibandingkan hasil pembelajaran.
Siswa akan mengalami pembelajaran yang lebih bermakna.
Proses pembelajaran saintifik mengarahkan agar siswa mampa merumuskan masalah
(dengan banyak menanya), bukan hanya menyele- saikan masalah dengan menjawab saja.
Proses pembelajaran diarahkan untuk melatih siswa berpikir analitis dalam mengambil
keputusan, bukan berpikir mekanistis yang hanya mendengarkan dan mengahafal saja.
Berdasarkan pemaparan pembelajaran saintifik di atas, dapat dipa- hami beberapa tujuan
pembelajaran ini, yaitu sebagai berikut.
1. Meningkatkan kemampuan intelektual siswa.
2. Membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematis,
terstruktur, dan realistis.
3. Menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif dan efisien bagi siswa.
4. Menjadikan hasil yang diperoleh siswa menjadi maksimal.
5. Melatih siswa untuk mengomunikasikan gagasan, ide, atau pendapat.
6. Mengembangkan karakter siswa;
Karakteristik Scientific Learning
Proses pembelajaran saintifik harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik.
Pendekatan yang bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan,
pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Menurut Daryanto (2014), proses
pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, ilmiah. Sebuah
149