Page 23 - 11180110000017_NUR SA’ADAH PULUNGAN_Spread
P. 23
menjadi sumber belajar temannya yang lain. Lie menjelaskan bahwa,
“Pembelajaran kooperatif dikembangkan dengan dasar dan asumsi bahwa proses
28
belajar akan lebih bermakna jika peserta didik bisa saling mengajarkan”.
walaupun dalam pelaksanaannya guru tetap bisa menjadi sumber pembelajaran.
Rusman menjelaskan yakni, “pembelajaran koopertif (cooperative
learning) merupakan bentuk pembelajaran siswa dengan cara bekerja sama dalam
kelompok berskala kecil seperti empat sampai enam orang secara kolaboratif dan
29
bersifat heterogen.
Sudah menjadi bahasa Indonesia baku?
Lewat pembelajaran kooperatif jigsaw ini akan mencetak sebuah interaksi
dan komuniksi diantara guru dan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan
guru (multi way traffic comunication). Tujuan dibentuknya kelompok tersebut
adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk bisa terlibat
secara aktif dalam proses berfikir dan belajar. Dalam proses berlangsungnya
pembelajaran, yang menjadi inti pencapaian materinya ialah tugas anggota
kelompok yang diberikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya
mencapai ketuntasan pembelajaran.
Dalam proses belajar dengan cara kooperatif siswa diajarkan keterampilan
khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelomponya, misalnya
seperti menjadi pendengar aktif, mengeluarkan argumen atau penjelasan materi
kepada teman sekelompoknya dengan baik, berdiskusi dan sebaginya.
Menurut Eggen dan Kauchak, “pembelajaran koperatif merupakan sebuah
kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa dalam bekerja secara
30
kolaborasi untuk menggapai tujuan bersama.”
Pembelajaran kooperatif ini dirancang dan dilapisi oleh sebuah usaha
dalam meningkatkan partisipasi siswa, memfasiltasi siswa dengan pengalaman
28
Made, Wena, Strategi Pembelajaran Inovtif Kontemporer, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2009) Cet. II, h.189
29
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2011) h.202
30
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Iovatif Progresif, (Jakarta: Kencana, 2009),
h.58
14