Page 24 - 11180110000017_NUR SA’ADAH PULUNGAN_Spread
P. 24

sikap memimpin dan mengambil keputusan dalam kelompok, serta memberikan

                        kesempatan  kepada  siswa  untuk  berinteraksi  dan  belajar  bersama-sama  dengan
                        siswa yang berbeda latar belakangnya. Sehingga dalam pembelajaran kooperatif

                                                                                             31
                        ini siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa dan sebagai seorang guru.

                             b. Karakteristik Metode Pembelajaran Jigsaw

                               Proses pembelajaran Jigsaw dilakukan dengan metode pembelajaran yang

                        kooperatif, maksudnya membebani pada kegiatan kerja kelompok dalam bentuk
                        kelompok kecil. Pada model pembelajaran ini, guru membagi berbagi informasi

                        dari satuan yang besar menjadi komponen-komponen yang lebih kecil.

                               Tahap  berikutnya,  guru  mengelompokkan  siswa  kedalam  kelompok

                        belajar  kooperatif  yang  terdiri  dari  empat  orang  siswa,  dimana  setiap  siswa

                        memiliki  tanggung  jawab  untuk  menguasai  setiap  komponen/subtopik  yang
                        ditugaskan  oleh  guru  dengan  baik  dan  benar.  Selanjutnya  masing-masing  dari

                        siswa  di  setiap  kelompok  yang  mengampu  subtopik  yang  sama  membentuk
                        kelompok  lagi  yang  terdiri  dari  dua  atau  tiga  orang.  Lalu  di  dalam  kelompok

                        inilah  siswa  yang  menjadi  “ahli”  dalam  subtopik  yang  nantinya  bertanggung

                        jawab  untuk  mengajarkan  kepada  anggota  kelompoknya  agar  bisa  menguasai
                        materi yang diajarkan oleh guru.


                               Hisyam  Zaini  dkk.  Menjelaskan  di  dalam  bukunya  bahwa  “tipe
                        pembelajaran Jigsaw merupakan tipe yang menarik untuk digunakan dalam proses

                        pembelajaran, terlebih lagi jika materi yang akan dipelajari bisa di bagi menjadi
                        beberapa bagian. Pada metode ini seluruh siswa dilibatkan dalam aktivitas belajar

                                                             32
                        dan megajarkan kepada siswa lainnya.

                               Dalam  bukunya,  Rusman  mengutip  Jhonson  and  Jhonson  melakukan
                        sebuah  penelitian  tentang  pembelajaran  kooperatif  model  Jigsaw  yang  hasilnya

                        menunjukkan bahwa hubungan kooperatif memiliki bermacam-macam pengaruh
                        positif kepada perkembangan anak, diantaranya ialah :



                               31
                                 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung Rosdakarya, 2012), h.165
                               32
                                 Hisyam Zainin, dkk. Strategi Pembeljaran Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani, 2008) h.56

                                                              15
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29