Page 25 - 11180110000017_NUR SA’ADAH PULUNGAN_Spread
P. 25
1) Meningkatkan hasil belajar;
2) Meningkatkan daya ingat ;
3) Dapat digunakan untuk mencapai tarap penalaran tingkat tinggi;
4) Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik (kesadaran individu)
5) Meningkatkan hubungan antar manusia yang heterogen;
6) Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah;
7) Meningkatkan sikap positif terhadap guru;
8) Meningkatkan harga diri anak;
9) Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif; dan
33
10) Meningkatan keterampilan hidup bergotong-royong.
Kegiatan yang dilakukan dalam metode Jigsaw adalah sebagai berikut:
1) Melakukan aktivitas membaca guna mendapatkan informasi. Siswa
memperoleh topik-topik permasalahan untuk dibaca, sehingga
mendapatkan informasi dari permasalahan tersebut.
2) Diskusi kelompok ahli. Siswa yang telah mendapatkan topik
permasalahan yang sama bertemu dalam satu kelompok atau kita sebut
dengan kelompok ahli untuk membicarakan topik tersebut.
3) Laporan kelompok. Kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan hasil yang didapat dari diskusi tim ahli.
4) Kuis dilakukan mencakup semua topik permasalahan yang dibicarakan
tadi.
34
5) Perhitungan skor kelompok dan menentukan penghargaan kelompok.
c. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Ada perbedaan antara pembelajaran kooperatif dengan strategi
pembelajaran lainnya. Adapun perbedaan tersebut dapat kita lihat dari proses
pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerja sama di dalam kelompok.
33
Rusman, Op. Cit, h.219
34
Ibid
16