Page 54 - 11180110000017_NUR SA’ADAH PULUNGAN_Spread
P. 54
3. Siswa SMK
Antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta didik ialah aspek yang
sangat mendukung karena mereka adalah objek dalam metode
pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw. Dengan kesukarelaan
mereka dalam belajar akan menumbuhkan rasa ingin belajar dengan
senang, karena apabila seorang murid tidak merasa senang dalam belajar
maka akan sangat sulit memberikan pengarahan terhadap murid tersebut,
apalagi jika harus melakukan pembelajaran dengan mandiri tidak
menutup kemungkinan bahwa anak didik akan memilih acuh. Maka dari
pada itu minat siswa dalam belajar sangat penting dijaga agar
pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan
dari pembelajaran dapat tercapai juga dapat menumbuhkan kecerdasan
interpersonal yang dimiliki oleh siswa.
Selain itu kemampuan alami yang dimiliki siswa adalah faktor
pendukung lainnya, sebab dalam metode ini akan melibatkan beberapa
kegiatan yang mewajibkan siswa tampil di hadapan teman-temannya
seperti aktif berdiskusi, menyampaikan pedapatnya, menghargai teman,
berlatih menjadi seorang pemimpin dengan mengarahkan teman,
begitupun yang lainnya.
b. Faktor Penghambat
Adapun faktor penghambat yang ditemukan setelah melaksanakan
penelitian dengan melakukan wawancara terhadap guru pendidikan agama
Islam serta siswa SMK sebagai berikut :
1. Fasilitas sekolah
Saat pelaksanaan pembelajaran dengan metode cooperative
learning tipe jigsaw peneliti menemukan sebuah hambatan dalam proses
pelaksanaannya, yakni kurangnya fasilitas yang dimiliki siswa. Adapun
hal tersebut adalah buku pendidikan agama Islam, hanya ada beberapa
siswa yang sudah memiliki buku pendidikan agama Islam semetara yang
lainnya belum memiliki buku tersebut. Masalah ini diatasi dengan
45