Page 141 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 141

1)  Bab yang pertama yaitu Samādhi Pāda, memuat penjelasan tentang sifat dan
                   tujuan Samādhi.
                 2)  Bab kedua yaitu Sādhanā Pāda, menjelaskan tentang cara pencapaian tujuan ini.
                 3)  Bab  ketiga,  yaitu  Wibhùti  Pāda,  memberikan  uraian  tentang  daya-daya  supra
                   alami atau Siddhi yang dapat dicapai melalui pelaksanaan Yoga.
                 4)  Bab keempat yaitu Kaivalya Pāda, menggambarkan sifat dari pembebasan tersebut.
                 b.  Pokok-Pokok Ajarannya
                   Yoga-nya Mahāṛṣi Patañjali merupakan Aṣṭāṅga-Yoga atau Yoga  dengan delapan
                 anggota, yang mengandung disiplin pikiran dan tenaga fisik. Haṭha Yoga membahas
                 tentang cara-cara mengendalikan badan dan mengatur pernapasan yang memuncak
                 dari  Rāja  Yoga.  Sādhanā  yang  progresif  dalam  Haṭha  Yoga  membawa  pada
                 keterampilan Haṭha Yoga. Haṭha Yoga merupakan tangga untuk mendaki menuju
                 tahapan  puncak  dari  Rāja  Yoga.  Bila  gerakan  pernapasan  dihentikan  dengan
                 cara Kumbhaka, pikiran menjadi tak tertopang.
                   Pemurnian badan dan pengendalian pernapasan merupakan tujuan langsung dari
                 Haṭha  Yoga.  Śaṭ  Karma  atau  enam  kegiatan  pemurnian  badan  antara  lain  Dhautī
                 (pembersihan  perut),  Bastī  (bentuk  alami  pembersihan  usus),  Netī  (pembersihan
                 lubang  hidung),  Trāṭaka  (penatapan  tanpa  berkedip  terhadap  sesuatu  objek),  Naulī
                 (pengadukan isi perut), dan Kapālabhātì (pelepasan lendir melalui semacam Prāṇāyāma
                 tertentu). Badan diberikan kesehatan, kemudaan, kekuatan, dan kemantapan dengan
                 melaksanakan Āsana, bandha dan mudrā.
                   Yoga merupakan satu cara disiplin yang ketat, yang memberlakukan pengetatan
                 pada diet, tidur, pergaulan, kebiasaan, berkata, dan berpikir. Hal ini harus dilakukan
                 di bawah pengawasan yang cermat dari seorang Yogīn yang ahli dan memancarkan
                 sinar  kepada  Jīva.  Yoga  merupakan  satu  usaha  sistematis  untuk  mengendalikan
                 pikiran dan mencapai kesempurnaan. Yoga meningkatkan daya konsentrasi, menahan
                 tingkah laku dan pengembaraan pikiran, dan membantu untuk mencapai keadaan
                 supra Ṣaḍar atau nirvikalpa samādhi.
                   Pelaksanaan  Yoga  melepaskan  keletihan  badan  dan  pikiran  dan  melepaskan
                 ketidakmurnian  pikiran  serta  memantapkannya.  Tujuan  yoga  adalah  untuk
                 mengajarkan  cara  ātma  pribadi  dapat  mencapai  penyatuan  yang  sempurna
                 dengan  Roh  Tertinggi.  Penyatuan  atau  perpaduan  dari  ātma  pribadi  dengan
                 Puruṣa Tertinggi dipengaruhi oleh Vṛtti atau pemikiran-pemikiran dari pikiran. Ini
                 merupakan suatu keadaan yang jernihnya seperti kristal, karena pikiran tak terwarnai
                 oleh hubungan dengan objek-objek duniawi.
                   Sistem  filsafat  Kapila  adalah  Nir-Ìśvara  Sāṁkhya,  karena  di  sana  tak
                 ada  Ìśvara  atau  Tuhan.  Sistem  Patañjali  adalah  Sa-Ìśvara  Sāṁkhya  karena
                 ada Ìśvara atau Puruṣa Istimewa di dalamnya, yang tak tersentuh oleh kemalangan,
                 kerja, keinginan, dsb. Patañjali mendirikan sistem ini pada latar belakang metafisika
                 dari Sāṁkhya. Patañjali menerima 25 prinsip dari Sāṁkhya. Ia menerima pandangan
                 metafisik dari sistem Sāṁkhya, tetapi lebih menekankan pada sisi praktis dari disiplin
                 diri guna realisasi dari penyatuan mutlak Puruṣa atau Sang Diri.




                 134  | Kelas X SMA/SMK
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146