Page 126 - MODUL DARING SISTEM PENGATURAN_Neat
P. 126

s 3  1   2

                               s 2  1   24

                               s  −  22
                               s 0  24

                              Karena terjadi perubahan tanda aljabar dua kali dalam kolom pertama yaitu dari 1 ke
                              -22 dan dari -22 ke 24, yang artinya terdapat akar dalam setengah bidang kanan dari

                              bidang-s, maka sistem tersebut tidak stabil.


                        7.3  KASUS-KASUS KHUSUS

                              Ada dua kesulitan yang dapat timbul ketika menentukan tabel Routh.


                        1.  Kasus Pertama

                            Jika unsur pada kolom pertama dari tabel Routh cenderung menjadi nol, maka

                            harus  diganti  dengan  bilangan  yang  relatif  kecil,  ,  dengan  tujuan  untuk
                            melengkapi susunan tabel. Tanda aljabar dari unsur-unsur pada kolom pertama

                            kemudian diselidiki sebagai  yang mendekati nol.


                        CONTOH  7.3 :

                              Selidiki  apakah  sistem  dengan  penyebut  pada  fungsi  alih  berbentuk  (s)  =

                               s 5  +  2s 4  + 3s 3  + 6s  2  + 10 + 15  stabil atau tidak.
                                                       s
                              JAWAB :

                              Tabel awal Routh akan berbentuk :
                               s 5  1   3     10

                               s 4  2   6     15
                               s 3  b   b     b
                                   n  1 −  n − 3  n − 5
                               s 2  c n  1 −  c n − 3  c n − 5
                               s  d n  1 −  d n − 3

                               s 0  e n  1 −

                              Dalam hal ini :  a = 1, a n − 2  = 3, a n − 4 = 10, a n  1 −  = 2, a n − 3 = 6 dan a n − 5 = 15. Maka :
                                              n
                                     a   .a  − a  .a       3 . 2 −  6 . 1
                               b n  1 −  =   n − 1  n − 2  n  n − 3  =   = 0  → 
                                            a n  1 −        2




                        Kestabilan Sistem Linier
                                                                                                     124
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131