Page 19 - hujan
P. 19

menganggap      serius   per cakap an   di   layar   televisi.   Lail   merapikan   posisi   tas

                punggungnya.

                  Pagi itu, pada hari penting dunia, hari lahirnya bayi penduduk bumi kesepuluh
                miliar,   saat   siaran   berita   di   televisi   sedang   mem bahas nya,   entah   itu   sebuah

                kebetulan,  atau  memang  begitulah  takdir  bekerja,  ”obat  paling  keras”  bagi  umat

                manusia  itu  telah  datang.  Manusia  mungkin  saja  merasa  berkuasa  di  atas  muka
                bumi, merasa sebagai spesies paling unggul, tapi mereka sebenarnya dalam posisi

                sangat lemah saat berhadapan dengan kekuatan alam.

                  Pagi   itu,   saat   kapsul   kereta   yang   ditumpangi   Lail   melaju   cepat,   salah   satu
                gunung    meletus.   Itu   bukan   gunung   biasa.   Itu   gunung   purba.   Seperti   terukir

                dalam    catatan   sejarah,   betapa   dah syat nya   letusan   Gunung     Krakatau    atau

                Tambora.  Tapi  kali  ini  ledakan  gunung  purba  itu  lebih  dahsyat  daripada  kedua
                gunung    itu—seratus     kali   lebih   dahsyat.   Semaju   apa   pun   teknologi   di   muka

                bumi, tidak ada yang bisa mencegah kejadian itu.

                  Bencana alam yang sangat mematikan.
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24