Page 17 - MODUL FIQIH PPG 2021
P. 17
ibadah yang disebutkan terakhir ini secara jelas disebut oleh Mahmud Syaltut pada point
pertama. Pengertian mazaj semacam ini dalam hukum Islam dapat ditolelir selama tidak
bertentangan dengan kaidah agama. Keberadaan mesjid dalam masyarakat memiliki
peranan strategis, fungsinya bukan hanya sebagai tempat sholat, tapi dapat dijadikan pusat
pendidikan, da’wah, serta sosial kemasyarakatan dalam rangka menegakkan agama Allah
swt. Dengan demikian, zakat boleh disalurkan untuk pembangunan mesjid karena mesjid
termasuk sabilillah yang mengandung manfaat bagi umat Islam.
Selanjutnya menurut hemat penulis, skala prioritas harus diutamakan. Terlebih
sekarang ini, keberadaan mesjid di masyarakat begitu banyak dan pesat, sehingga jarak
mesjid sangat berdekatan dan relatif jamaahnya di beberapa mesjid ditemukan sangat
sedikit. Mengingat hal itu, penulis sejalan dengan Mahmud Syaltut yang berpendapat
bahwa penyaluran zakat untuk mesjid itu harus diutamakan untuk mesjid baru yang
dibangun karena mesjid yang berdekatan sudah tidak mampu lagi untuk menampung
jamaah atau untuk agenda perluasan mesjid karena daya tampungnya tidak lagi
mencukupi untuk menampung jamaah.
Terdapat fatwa MUI Nomor 001 Tahun 2015 tentang pendayagunaan dana zakat, infaq,
shadaqah dan wakaf untuk pengadaan sarana yang bermanfaat dan mendesak untuk
kemasalahatan masyarakat seperti sarana air bersih dan sanitasi. Fatwa tersebut merupakan
produk hukum baru terkait pendistribusian dana zakat. Hal ini berlandaskan
pengambilan mashlahah demi kepentingan umat dan menghindari kemudharatan yang
telah terjadi di berbagai daerah. Tujuan utama kehadiran hukum syari’ agar dijadikan
pedoman utama dalam kehidupannya tidak lain agar manusia meraih kebaikan
(mashlahah), atau dengan kata lain untuk mewujudkan kemashlahahatan umat.
16