Page 22 - MODUL FIQIH PPG 2021
P. 22
ِ
ِ
ِ
َّ
ِِ ْ َ ْ ُ ُ َُ ُ َ ً ِ َ ُ َ َ ِ ِ ِ َْ َ َ
هلضف نم َّ للَّا مه ينغ ي َّ تَّح احاَ كن نوديَ َ لَ نيذلا ففع تسيْ لو
ْ
ْ
Artinya: “Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian
(diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.” (QS. An-
Nuur: 33)
Salah satu cara untuk menjaga diri ketika gejolak nafsu bilogis yang memuncak bagi orang
yang belum layak nikah karena belum mampu menafkahi seperti tersebut di atas.
disarankan agar ia memperbanyak puasa. Hal ini diperkuat oleh Hadits Rasulullah saw
berikut ini:
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
هيَ لع ف عطتسي َ لَ نمو ِ جرفْ لل ن صحاو ِ رصبْ لل ُْ ضغَأ هَّناف جوز ت يْ ل ف ءابلا م ُ كنم عاَ طتسا ِ نم بابَّ شلا رشعم يَ
َ
َ
َ
َ َ ْ
َ
َ
ْ َ َْ
ُ
َ ْ َ َ َ
ْ
ْ َ
َ
َ
َ َْ َ
ْ َ ْ َ َ ْ ْ ََ ْ
َ َّ ََ َ َ ُ
ُ
ِ ِ
ِ
)ىراخبلا هاور( ءالِ و هَ ل هَّناف ٍ وَّ صلبا
َ
ٌ َ ُ ُ
ْ
Artinya: “Hai para pemuda, siapa diantara kalian yang sudah mampu untuk menikah,
maka menikahlah, karena nikah dapat menahan pandangan dari maksiat dan dapat
menjaga kemaluan dari berbuat zina. Namun bagi siapa yang belum mampu hendaklah
ia berpuasa karena puasa dapat membentengi dorongan sahwat.” (HR. Bukhari)
2. Sunah, hukum ini pantas bagi orang yang merindukan pernikahan dan mampu memberi
nafkah tapi sebenarnya ia masih mampu menahan dirinya dari perbuatan zina. Maka bagi
orang seperti ini hukum nikah menjadi sunah. Akan tetapi jika demikian kondisinya, nikah
lebih baik baginya dari pada membujang karena dalam nikah terdapat ibadah yang banyak.
Sedangkan membujang (tidak nikah) itu seperti para pendeta Nasrani yang dilarang oleh
Rasulullah.
ِ ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ىراصَّ نلا ةَّ ينابهرك او نوُ كت لَو مملَا مُ كب رثاَ كم نّاف اولوز ت
ُ ْ
ٌ ُ ِ َ
َْ َ ُ َ َ
َّ
ُْ ََ
َ َ
ُ ْ ْ
َ ُ َ ُ
Artinya: “Nikahlah kamu sekalian karena aku akan berbanyak-banyak umat pada hari
Qiamat dan janganlah kamu seperti pendeta Nasrani.”
Memperkuat anjuran nikah, Umar pernah berkata kepada Abi Zawaid, hanya sifat lemah
atau melacurlah yang mencegahmu dari nikah. Berkata juga Ibnu Abbas bahwa tidak akan
sempurna ibadah seseorang sampai ia menikah.
3. Haram, hukum ini layak bagi orang yang tidak mampu memberikan nafkah dan jika ia
memaksakan diri utnuk menikah akan mengkhianati isterinya atau suaminya, baik dalam
pemberian nafkah lahiriyah maupun batiniyah, sehingga dengan perkawinan itu hak-hak
istri/suami tidak terpenuhi.
5