Page 21 - MODUL FIQIH PPG 2021
P. 21

3.  Naluri kebapakan dan keibuan akan tumbuh dan berkembang dalam menaungi anak masa
                   kanak-kanak serta tumbuhnya rasa kasih-sayang. Semua kelebihan itu tidak akan sempurna

                   tanpa adanya tali pernikahan.


               4.  Rasa tanggung jawab dari pernikahan serta mengurus anak dapat membangkitkan semangat
                   dan mencurahkan segala kemampuan dalam memperkuat potensi diri. Maka bangkitlah

                   untuk bekerja dengan segala  kewajiban  sehingga banyak kesibukan yang dapat menambah
                   harta dan kesuksesan. Dan tergugah semangat  untuk  mengeluarkan kekayaan alam dan

                   yang terpendam di dalamnya.


               5.  Membagi-bagi  pekerjaan  dan  membatasi  tanggung  jawab  pekerjaan  kepada  suami  dan

                   isteri.  Isteri  mengurus  rumah,  hingga  tertata  dengan  rapih,  mendidik  anak  dan
                   mempersiapkan  “udara”  segar  untuk  suami  agar  dapat  beristirahat  yang  dapat

                   menghilangkan kelelahannya dan menimbulkan semangat baru yang dapat membangkitkan
                   semangat kerja untuk memperoleh harta dan nafkah yang dibutuhkan. Pembagian kerja

                   yang adil terhadap suami istri sesuai dengan tugas alamiah mereka masing-masing ini akan
                   diridhai oleh Allah dan pujian manusia serta menghasilkan buah yang diberkahi.


               Hukum Pernikahan

                       Penetapkan hukum nikah termasuk perkara yang selalu dikaitkan dengan kondisi orang

               yang  akan  melakukannya.  Dengan  demikian  kondisi  tersebut  dapat  dijadikan  sebagai  illat
               hukumnya. Hal yang dapat dimaklumi bahwa kondisi  seseorang  itu berbeda antara yang satu

               dengan yang lainnya jika dilihat dari aspek gejolak seks dan kemampuan pemberian nafkah.
               Berangkat  dari perbedaan kondisi  tersebut  maka para ulama menghukumi nikah itu sesuai

               dengan  illat  (sebab)  yang  ditemui  dari  seseorang  yang  akan  melangsungkan  pernikahan.
               Memperhatikan  berbagai  macam    illat  nikah  maka  hukum  nikah  dapat  ditetapkan  sebagai

               berikut:

               1.  Wajib, hukum ini layak dibebankan kepada orang  yang telah mampu memberi nafkah,
                   jiwanya  terpanggil  untuk  nikah  dan  jika  tidak  nikah  khawatir  terjerumus  ke  lembah

                   perzinahan. Hal ini diperkuat  oleh tuntunan agama bahwa menjaga diri dari perbuatan
                   haram adalah wajib. Sedangkan bagi yang hanya memiliki  keinginan yang kuat  tapi belum

                   mampu memberi nafkah, maka lebih baik ia menahan diri. Hal ini didasari oleh firman
                   Allah swt:







                                                                                                        4
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26