Page 23 - MODUL FIQIH PPG 2021
P. 23

2. Hukum Pernikahan Monogami dan Poligami

                       Dalam  kamus  bahasa  Indonesia,  monogami  berarti  sistem  yang  memperbolehkan

               seorang laki-laki mempunyai satu isteri pada jangka waktu tertentu. Dari ta’rif tersebut dapat
               dipahami bahwa seorang suami yang beristerikan satu isteri saja tidak dua atau tiga  maka

               suami itu menganut monogami.
                       Azas monogami telah ditetapkan oleh Islam sejak lima belas abad yang lalu sebagai

               salah satu asas perkawinan dalam Islam. Tujuannya untuk memberikan  landasan dan modal
               utama dalam pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis, sejahtera dan bahagia. Oleh

               karena  itu  hukum  asal  perkawinan  dalam  Islam  adalah  monogami.  Hukum  ini  sangatlah

               beralasan karena dengan monogami tujuan pernikahan untuk menghantarkan keluarga bahagia
               akan lebih mudah  karena tidak terlalu banyak beban. Selain dengan bermonogami  juga akan

               lebih mudah untuk menetralisir dan meredam sifat cemburu, iri hati dan perasaan mengeluh
               dalam kehidupan isteri sehari-hari. Islam memerintahkan kepada laki-laki untuk nikah dengan

               seorang perempuan yang dicintainya. Bagi laki-laki, selayaknya sikap monogami ini jika tidak
               ada  alasan  yang  dapat  dibenarkan  untuk  beristeri  lebih  dari  satu,  seperti  si  isteri  ternyata

               mandul. Pada  asalnya hukum  Islam  menetapkan kepada laki-laki  untuk  beristeri  satu saja.

               Isyarat al-Qur’an  untuk bermonogami  bagi laki-laki dapat kita pahami dari berbagai ayat al-
               Qur’an  yang  memerintahkan  kepada  laki-laki  untuk  menikah  jika  sudah  mampu,    sikap

               membujang berkepanjangan tanpa alasan adalah sikap yang tidak dibenarkan  karena dalam

               nikah banyak terdapat kebaikan. Hal ini dapat dilihat dalam al-Qur’an antara lain:
                                 ِِ
                                              ِِ
                      ِ
                          ِ
                                                                                           ِ
                                                                                                      ِ
                                                                        ِ ِ ِ ِِ
                                                             ِ
                                                                 ِ ِ
                        ميلع عساو  َّ للَّاو هلضف ن   م ِ   َّ للَّا مهنغ ي ءارق ف اونوُ كي نإ مُ كئامإو مكَابع نم ينلِاَّ صلاو مُ كنم ىميََْ لْا اوحكنَأو َ
                                                                       ُ
                                                                                                        ْ
                                   ْ َ
                                                            ْ
                                               ْ
                                                                                          ْ
                                                    َُ ُ
                                                                   َ َ ْ َ ْ َ
                                                                                              َ َ
                                                                                                     ُ
                                                          َ
                                                               ْ
                                                                                      َ ْ
                                       ْ
                     ٌ َ ٌ َ ُ َ
                                         ُ ُ ُ َ َ
                   Artinya: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang
                   yang  layak  (berkawin)  dari  hamba-hamba  sahayamu  yang  lelaki  dan  hamba-hamba
                   sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan
                   kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) Lagi Maha Mengetahui”. (QS. An-
                   Nur 32)
                       Hukum  dalam  Islam  tidak  terlepas  dari  illatnya.  Asal  perintah  monogami  dalam
               pernikahan dapat berubah menjadi perintah berpoligami jika benar-benar ditemukan illat yang
               dapat  dibenarkan. Maka permasalahan baru setelah  Islam  membolehkan monogomi adalah
               persoalan poligami. Secara kebahasaan yang lebih tepat adalah poligini yang dalam kamus
               bahasa  Indonesia  diartikan  sebagai  “Sistem  perkawinan  yang  membolehkan  seorang  pria
               memiliki beberapa wanita sebagai isterinya di waktu yang bersamaan”. Namun dalam tulisan
               ini, selanjutnya penulis  cenderung untuk  menggunakan istilah poligami untuk  pembahasan
                                                                                                        6
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28