Page 118 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 118

1.  Asam benzoat dan garamnya (Na dan K)

                     Senyawa ini relatif kurang efektif sebagai bahan pengawet pada pH lebih besar, tetapi
              kerja sebagai pengawet naik dengan turunnya pH sampai di bawah 5. Turunnya pH medium akan

              menaikkan proporsi asam yang tidak terdisosiasi karena asam yang tidak terdisosiasi penentu
              utama  peranan  pengawet.  Asam  benzoat  sangat  efektif  dalam  menghambat  pertumbuhan

              mikroba dalam bahan pangan dengan pH rendah, seperti sari buah dan minuman penyegar.

                 2.  Asam propionat dan garamnya (Na dan Ca)
                     Garam Na dan Ca dari asam propionat lebih efektif pada pH rendah. Asam ini tidak

              mengalami disosiasi memiliki efektivitas pengawetan, tetapi sangat efektif untuk menghambat
              pertumbuhan kapang pada roti dan hasil olahan tepung lainnya serta efektif untuk mencegah

              pembentukan rope pada roti.

                 3.  Asam sorbat dan garamnya (Na, K, dan Ca)
                     Kerja  asam  sorbat  akan  efektif  pada  pH  rendah  dan  pada  kondisi  tidak  terdisosiasi.

              Apabila ditambahkan pada bahan pangan dengan pH rendah sangat efektif dalam menghambat
              pertumbuhan khamir dan kapang. Kerjanya selektif, yaitu mampu menghambat pertumbuhan

              mikroba  yang  tidak  dikehendaki  tanpa  mengganggu  pertumbuhan  mikroba  yang
              menguntungkan, contohnya pada proses pematangan keju.

                 4.  Belerang dioksida dan sulfit

                     Belerang  dioksida  pada  pH  7  tidak  memberikan  penghambatan  pada  pertumbuhan
              khamir dan kapang, dan diperlukan sebanyak 100 bpj belerang dioksida untuk  menghambat

              pertumbuhan  bakteri.  Sulfit  (HSO3)  pada  pH  tinggi  dapat  berfungsi  sebagai  penghambat
              Escherichia coli, tetapi ion tersebut tidak efektif untuk khamir. Umumnya, asam belerang dapat

              memblokir enzim mikroorganisme dengan cara mereduksi ikatan penting disulfida (-S-S-).

                 5.  Nitrit dan nitrat
                     Nitrit dapat menghambat mikroorganisme dengan cara meniadakan katalisator respirasi

              yang mempunyai heme. Peranan nitrat kadang-kadang tidak menentu. Suatu hasil penelitian
              menyatakan bahwa NaNO3 pada konsentrasi antara 2,3-4,4% dapat menghambat pertumbuhan

              Clostridium botulinum, namun pada konsentrasi 0,06-0,39% tidak menghambat pertumbuhan

              Clostridium botulinum.
                     Penggunaan  mekanisme  pengawet  ini  harus  dilakukan  dengan  hati-hati  untuk

              memastikan  keamanan  dan  kualitas  produk,  serta  mematuhi  regulasi  yang  berlaku  terkait
              penggunaan bahan pengawet dalam industri makanan dan minuman. Selain itu, penting untuk

              mencantumkan informasi pengawet pada label produk untuk memberikan transparansi kepada
              konsumen.
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123