Page 15 - BAB IX - ELEKTROKIMIA DAN ELEKTROLISIS
P. 15

Baterai ini menggunakan nikel oksida sebagai elektroda positif (katoda), senyawa

               kadmium  sebagai  elektroda  negatif  (anoda),  dan  larutan  kalium  hidroksida  sebagai

               elektrolit.  Baterai  nikel–kadmium  adalah  baterai  yang  dapat  diisi  ulang  dan  dapat
               digunakan  berulang–ulang.  Baterai  nikel–kadmium  mengubah  energi  kimia  menjadi

               energi listrik dan ketika digunakan mengubah energi listrik menjadi energi kimia melalui

               isi  ulang.  Dalam  keadaan  penuh  baterai  Ni–Cd,  katoda  mengandung  nikel  hidroksida
               [Ni(OH)2]  dan  kadmium  hidroksida  [Cd(OH)2]  dalam  anoda.  Sedangkan  baterai  dalam

               keadaan diisi ulang, komposisi kimia di katoda dipindahkan dan nikel hidroksida diubah
               menjadi  nikel  oksihidroksida  [NiOOH].  Dalam  anoda,  kadmium  hidroksida  diubah

               menjadi  logam  kadmium.  Ketika  baterai  digunakan,  prosesnya  dibalik,  seperti

               ditunjukkan dalam reaksi berikut:
                        Katoda (+)  :    2NiOOH   +  2H O  +  2e              2Ni(OH)   +  2OH – (aq)
                                                                 -
                                                          (l)
                                                                                2
                                                        2
                                                 (s)
                                                                           -
                        Anoda (–)   :    Cd   +  2OH - (aq)             Cd(OH)    +  2e
                                                                    2
                                           (s)
                        Total            :   Cd  +  2H O  +  2NiOOH            2Ni(OH)  +  Cd(OH)
                                                                                       2
                                                 2
                                                                            2

               4.    Baterai Nikel–Hidrogen
                     Baterai nikel–hidrogen merupakan baterai yang paling popular digunakan. Baterai
               ini  merupakan  gabungan  antara  baterai  nikel–kadmium  dengan  sel  bahan  bakar.
               Elektroda  kadmium  digantikan  dengan  gas  hidrogen.  Secara  bentuknya  baterai  ini

               berbeda dengan baterai nikel–kadmium, karena dilengkapi dengan tekanan gas hidrogen.

               Baterai  nikel–hidrogen  lebih  baik  dibanding  nikel–kadmium,  tetapi  lebih  sulit  dalam
               desainnya.  Baterai  nikel–hidrogen  sering  dibingungkan  dengan  baterai  nikel–logam

               hidrida yaitu baterai yang digunakan dalam telepon genggam dan laptop. Baterai nikel–

               hidrogen sama dengan baterai nikel–kadmium, menggunakan elektrolit yang sama yaitu
               larutan kalium hidroksida.


               5.    Baterai Litium

                     Sistem  baterai  ini  berbeda  dengan  baterai  lain,  karena  tidak  menggunakan  air
               sebagai elektrolit. Baterai ini menggunakan elektrolit bukan air, yaitu larutan organik dan

               garam litium yang sangat baik konduktifitasnya. Sistem ini menghasilkan potensial sel

               yang lebih tinggi  dibanding  dengan elektrolit air. Tanpa air, evolusi gas hidrogen dan
               oksigen dapat dikurangi dan sel dapat dijalankan pada potensial yang tinggi. Baterai ini

               dikembangkan  dengan  menggunakan  logam  litium  sebagai  anoda.  Katoda  dibuat  dari
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20