Page 16 - BAB IX - ELEKTROKIMIA DAN ELEKTROLISIS
P. 16
bahan seperti karbon monofluorida, tembaga oksida atau vanadium pentoksida. Untuk
memperoleh kecepatan isi ulang yang tinggi, dikembangkan katoda cair. Beberapa contoh
seperti litium–thionil klorida dan litium–sulfur dioksida. Baterai jenis ini banyak
digunakan dalam peralatan militer.
6. Baterai Nikel–Hidrida Logam
Perkembangan baterai nikel/hidrida logam (Ni–MH) disebabkan karena tekanan
kesehatan dan lingkungan untuk menggantikan nikel/kadmium sebagai baterai yang
dapat diisi ulang. Baterai Ni–MH banyak digunakan dalam listrik berbagai kendaraan.
Baterai ini merupakan gabungan antara baterai Ni–Cd dan NiH2 . Baterai ini tidak
tersedia secara komersial karena penggunaan gas hidrogen sehingga sulit dalam
desainnya. Dalam perkembangannya baterai Ni–MH, anoda terbuat dari logam aloi
seperti V, Ti, Zr, Ni, Cr, Co, dan Fe.
Anoda : Nikel alloi dengan beberapa logam
Katoda : Nikel oksihidroksida
Elektrolit : Kalium hidroksida
-
Katoda (+) : MH + OH M + H O + e - E = 0,83 V
O
2
–
Anoda (–) : NiOOH + H O + e Ni(OH) + OH – E = 0,52 V
O
2
2
Total : NiOOH + MH Ni(OH) + M E = 1,35 V
O
2
Baterai nikel/logam hidrida menggunakan pasta KOH sebagai elektrolit. Elektrolit
KOH dapat memindahkan ion OH– dan menyeimbangkan muatan. Pengembangan khusus
elektroda hidrida mengikuti ciri–ciri yaitu waktu hidup yang panjang, kapasitas tinggi,
dan kecepatan isi ulang dan pemakaian pada potensial tetap.
Contoh-contoh produk baterai yang sedang berkembang dan dipakai ditunjukkan
pada Gambar 9.2
Sumber: Riyanto. (2013). Elektrokimia Dan Aplikasinya.
Gambar 9.2 Contoh-contoh produk baterai