Page 24 - BAB VII - LARUTAN
P. 24
p = tekanan uap jenuh larutan
p = tekanan uap jenuh pelarut murni
o
XB = fraksi mol pelarut
Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi:
o
P = P (1 - XA)
P = P - P . XA
o
o
P - P = P . XA
o
o
sehingga:
Δ P = p . XA
o
dimana:
Δ P = penurunan tekanan uap jenuh pelarut
p = tekanan uap pelarut murni
o
XA = fraksi mol zat terlarut
Contoh Soal
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan
dalam 90 gram air!
Pembahasan :
Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20 C adalah 18 mmHg.
o
mol glukosa = 45/180 = 0.25 mol
mol air = 90/18 = 5 mol
fraksi mol glukosa = 0.25/(0.25 + 5) = 0.048
Penurunan tekanan uap jenuh air:
Δ P = P . XA = 18 x 0.048 = 0.864 mmHg
o
Catatan
Zat yang mudah menguap adalah senyawa organik (misalnya alkohol, eter, parfum dsb),
yang merupakan senyawa nonelektrolit sehingga rumusn P hanya untuk nonelektrolit.
b. Penurunan Titik Beku (ΔTf)
Dapat dilihat bahwa tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap
pelarut murni. Hal ini menyebabkan penurunan titik beku larutan lebih rendah
dibandingkan dengan penurunan titik beku pelarut murni. Selisih temperatur titik beku
larutan dengan titik beku pelarut murni disebut penurunan titik beku (ΔTf).