Page 81 - Kewirausahaan - Mashur Razak
P. 81

Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan                            69




               tempat kerja yang dapat mengganti untuk kepemimpinan
               atau menetralisasi upaya-upaya yang dibuat oleh seorang
               pemimpin (Mejia & Balkin, 2007).
                    Untuk kepemimpinan diri (self-leadership) menekankan
               pada tanggung  jawab  individu karyawan untuk
               mengembangkan prioritas kerjanya yang telah disesuikan
               dengan tujuan organisasi. Manajer adalah fasilitator yang
               meningkatkan  kapasitas kepemimpinan diri bawahan
               dan mendorong karyawan untuk mengembangkan
               keterampilan mengendalikan diri.  Ada  dua  mekanisme
               penting dalam kepemimpinan diri, yaitu: (1) pemberdayaan
               (empowerment), atau proses mentransfer kendali perilaku
               kerja individu dari supervisor ke karyawan. Karyawan harus
               dibekali dengan keterampilan, peralatan, dan informasi-
               informasi  sehingga wewenang dan tanggung  jawab-nya
               dapat sukses didelegasikan kepadanya; (2) pemodelan
               peran (role modeling), yaitu manajer memberikan contoh
               perilaku-perilaku yang diharapkan untuk dilakukan oleh
               karyawan. Pemodelan peran akan menjadi lebih efektif jika
               karyawan dapat melihat hubungan antara adopsi perilaku-
               perilaku yang dikehendaki dengan hasil positif, seperti
               upah yang lebih tinggi, promosi, atau pengakuan publik
               (Mejia & Balkin, 2007).
                    Keempat, teori pertukaran. Teori kepemimpinan
               yang tergabung  dalam kelompok ini antara lain teori
               kepemimpinan transformasional,  teori kepemimpinan
               transaksional,     teori   kepemimpinan        otentik    atau
               kharismatik.     Teori   kepemimpinan       transformasional
               ditandai kemampuan pemimpin untuk mengartikulasikan
               visi bersama tentang  masa depan, secara intelektual
               menstimulasi karyawan, dan menaruh perhatian terhadap
               perbedaan individual karyawan (Brown & Keeping,
               2005). Menurut Keegan & Hartogg (2004), kepemimpinan
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86