Page 237 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 237
Dengan wajah khawatir, seorang penduduk membukanya.
Kepalanya mengintip dari balik pintu yang terbuka separuh,
bertanya sambil berbisik—seolah takut ada yang mendengar-
nya bicara. ”Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan?”
”Aku Pemburu dari Timur, tetua nelayan di kota meng-
izinkanku meminjam salah satu kapal.”
”Anda tidak akan pergi ke danau, bukan?” Nelayan itu
bertanya dengan suara bergetar.
”Aku justru akan pergi ke tengah-tengahnya.”
”Astaga!” nelayan itu berseru tertahan, memegang pintu
erat-erat. ”Monster itu telah kembali. Bunuh diri jika Anda
pergi ke sana.”
”Kalian tidak perlu mencemaskan itu.” Mena-tara-nata II
melangkah masuk, menoleh kepada kami. ”Kita bersiap-siap
di sini. Bawa yang hanya perlu kalian bawa.”
Mena-tara-nata II meletakkan perbekalan ke lantai rumah
panggung, juga alat-alat lain. Dia hanya membawa busur dan
anak panah yang tidak pernah dia lepaskan walau sedetik.
Aku, Seli, Ali, dan Ily juga melakukan hal yang sama,
meletakkan ransel-ransel kami. Ily hanya membawa tongkat
perak. Ali menggenggam pemukul kasti. Aku dan Seli tidak
membawa apa pun—kecuali sarung tangan kami.
Ada dua keluarga berkumpul di rumah yang kami da-
tangi, termasuk anak-anak berusia lima tahun. Mereka
meringkuk takut. Rumah itu gelap. Mena bertanya di mana
dia bisa menemukan perahu kecil. Pemilik rumah mem-
beritahu. Mena mengangguk, melangkah keluar.
237
Isi-Bulan-2b.indd 237 2/10/2015 4:12:24 PM