Page 160 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 160

Kepanduan Hizbul Wathon dari Muhammadiyah didirikan di
              tahun  1934 dipirnpin oleh Raden Van Gobel dan Tahir Rungkalui.
              Kepanduan SIAP milik PSII  waktu itu dipirnpin oleh Adam Angio
              dan  Makmur  Lubis.  Menurut  keterarigan  kedua  kepanduan  itu
              didirikan sama-sama di tahun  1934 dan hidup  terns sampai tahun
              1942.  Pada masa  pendudukan Jepang, baik SIAP maupun Hi· bul
              Wathon bubar.
                   Sebuah  organisasi  Islam  lainnya yaitu Jong Islamieten Bond
              (JIB)  masuk  ke  Sulawesi  Utara  sekitar  tahun  1934, Organisasi
              Pemuda Islam  ini didirikan di Y ogyakarta pada sekitar tahun 1925
              sebagai pecahan dari Jong Java.  Sebagai Ketua JIB waktu itu ialah
               R.  Sam  sedangkan  Hadji  Agus  Salim  diangkat sebagai penasehat.
              Ketika  didirikan  Organisasi  ini  mempunyai  tujuh  cabang  dan
              seribu  anggota  di  mana  Cabang  Jakarta  dan  Bandung memiliki
              bagian wanitanya.  220 )
                   Yang  masuk  ke  Sulawesi  Utara  ialah  JIB  Dames  Afdeeling
              dipelopori  oleh  Jusuf  Samah  datang  berpropaganda  dari  Jawa.
              Tahun  1934 fru terbentuklah pengurusnya sebagai  Ketua  Ra'iyah
              Mongay,  Sekretaris  Kanon  Alelengo  dengan  anggota  yang belum
              begitu  banyak.  Kanon  Alelengo  adalah  istri  Jusuf  Taha  yang
              pemah  dibuang  ke  Digul  oleh  Belanda.  Selain  membawa masuk
              JIB,  Jusuf Samah ini juga  anggota PSII Cabang Manado pirnpinan
              Jakin Intan Permata (Ketua), Abudi Junus (Sekretaris) serta. Habu-
              patah  bin  Hamid  dan  B.  Hasan  sebagai  anggota  pimpinan  pada
              waktu itu.   221  )
                   Sebagai  Ketua  JIB  Dames Afdeeling,  maka Ra'iyah Mongay
              melakukan  kegiatan  tabliq  dan  dakwah  di  mana-mana,  misalnya
              di  Kampung  Ketang,  Kampung  Islam,  Kampung Arab, Kampung
              Kodo,  di  tempat-tempat  yang  banyak  berpenduduk  Islam.  Pada
              waktu  itu  ia  adalah  satu-satunya  wanita  Islam  yang pemah naik
              mimbar  untuk  berpidato  membawakan  program-program  organi-
              . sasinya  sehingga  rrtenarik  banyak  simpati  rakyat  yang  beragama
              Islam, juga kalau ia berpidato atas nama PSII dan Muhammadiyah
              untuk kepentingan propaganda mereka.
              4.   Partai Indonesia Raya (Parindra)

                   Parindra lahir bulan De_sember  1935 sebagai hasil  fu~i antara
              220)  A.K. Pringgodigdo SH.op. cit., hal. 101.
              221)  Wawancara dengan Ra'iyah Mongay, 14-10-1978.


                                                                         151
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165