Page 163 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 163
. - Di Bolaang_ Mongondow gerakan ini mendapat sambutan
hangat sekali. Parindra dan PSII yang su_dah tergabung dalam GAPI
melakukan kegiatan-kegiatan untuk menyelenggarakan rapat
umuril · di Molinow · ·dengan mempergunakan gedung Sekolah
Rakyat BPPI milik PSII di tempat itu. Massa yang hadir sekitar
5.000 orang baik anggota PSII, Parindra, Muhammadiyah dan PII
yang datang dari seluruh pelosok daerah itu. Pada waktu itu
diada1rnn pembagian lencana Merah Putih di mana massa berebut-
rebutan untuk memperolehnya dan dengan bangga dipancang di
dada masing-masing. Untuk pertama kalinya rakyat melihat
bendera Merah Putih, yang dipasang di belakang meja pimpinan
rapat umum yang dilatarbelakangi dengan spanduk bertuliskan
mosi Tjokroaminoto tahun 1917 ten tang tun tu tan aksi perlemen-
ter kepada pemerintah kolonial waktu itu.
Dalam rapat umum dibacakan suatu teks pidato pimpinan
pusat GAPI kemudian disambung dengan pidato dari para pemim-
pin dari Cabang Bolaang Mongondow antara lain dibawakan oleh
John Damopolii, Kinompol Imban, Andung S. Sugeha dan
Adampe Dolot. Pada dasarnya semua isi pidato yaitu membangkit-
bangkitkan semangat rakyat untuk dengan gigih mendukung
tuntutan GAPI kepada pemerintah kolonial. Selain itu dengan
pedas mereka membeberkan kepincangan-kepincangan yang
dilakukan oleh pemerintahan kolonial di daerah Bolaang Mo-
ngondow selama ini. 228 )
Reaksi pemerintah kolonial di sana sangat cepat dan keras.
Komandan Polisi Belanda bemama Fischer bersama para anak
buahnya mengadakan penangkapan di mana-mana terhadap para
tokoh GAPI dan dijebloskan ke dalam tahanan. Mereka diadili
oleh Zelfbestuu"echtbank dengan tuduhan hendak merampas ·
kekuasaan raja, memberontak kepada pemerintah Belanda serta
menghasut rakyat dan mengganggu ketenteramall' umum. 229 )
Para pimpinan yang dijatuhi hukuman yakni:
a. Adampe Dolot, sampai akhir 1939 dipenjarakan di Katamo-
bagu lalu dipindahkan ke Manado dan tahun 1942 dipenjara
Sukamiskin Bandung, meninggal di sana sebelum maSUknya
Jepang.
228) Wawancara dengan Samin Irnbah, 25-9-1978.
229) Wawancara dengan S.A. Sugeha dan M.J. Manoppo, 23-9-1978 dan dengan
Samin lrnbah, 25-9-1978.
154