Page 164 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 164

b.   H. Tunggali, dibuang ke Pamekasan (Madura).
               c.   Pepekow  tinggal  di  Motoboi  Besar,  dibuang  ke  Nusakam--
                    bangan.
               d.   Matero  dari Motoboi Besar, juga dibuang ke Nusakambangan.
               e.   H.  Masiondo dari Solimandungan, dibuang ke Nusakambang-
                    an sama-sama dengan Pepekow.

               D.  KEADAAN  DI  DAERAH  MENJELANG  KERUNTUHAN
                   PEMERINTAH  HINDIA  BELANDA  DAN  KEDATANGAN
                   TENTARAJEPANG

               1.   Sikap Pemerintah Hindia Belanda
                   Pemerintah  Hindia  Belanda  di  daerah  Sulawesi· Utara dalam
               rangka  menghadapi situasi dunia yang semakin gawat  oleh pecah-
               nya  Perang  Dunia  II  tahun  1939,  mulai  mengadakan  beberapa
               tindakan  di.  daerah  ini  yaitu  mengadakan  beberapa  perubahan
               dalam  susunan  pemerintahan.  Di  daerah  Bolaang  Mongondow,
               Raja  Laurens  Cornelis  Manoppo  ( i 920  - 1938) diturunkan dari
               tahtanya  karena  dituduh menyalahgunakan  keuangan  daerah itu.
               Ia  diganti  oleh  Zelfbestuur  Commissie  yang  diketuai  oleh  Kon-
               trolur  sendiri  dengan  dua  orang  anggotanya  yaitu  Penghulu
               (Kepala  Distrik)  Bolaang  H.b.  Manoppo  dan  Penghulu  Mongon-
               dow  Max  Makodompit.  Pada waktu itu  yang menjadi Controleur
               ialah  A.  van  Wieren  (193 7  - 1941)  yang kem1:1dian  diganti  oleh
               Mr.  Quick  (1941 ), Mr.  Smidt (1941) dan terakhir dijabat oleh Mr.
               de  Wit  selama  kira-kira  dua  bulan  yaitu  sampai  saatnya  Jepang
               masuk Januari 1942.
                   Di  daerah  Sangir  Talaud,  ketika  Raja  Aling  Janis  (1930  -
               1935)  meninggal  dunia  tanpa  putra mahkota, maka jabatan  itu
               diambil  alih  oleh  Kontrolur  Dr.  de  Jong.  Sebenarnya  bekas  raja
               L.N.  Kansil  (1920  - 1929) dan  Raja  Janis sendiri masing-masing
               mempunyai  anak  tetapi  keduanya  belum  cukup  umur sehingga
               pemerintah  kolonial  mengambil  langkah  di  atas.  ·Kemudian
               diangkat  seorang  Minahasa  menjadi  Raja  di  sana  yaitu  Raja P.F.
               Parengkuan  (1936  - 1946)  yang memegang jabatan itu  sampai
               masuk  Jepang.  Raja ini giat membangun daerah itu dengan jalan-
              ljalan  baru serta mengusahakan pertanian rakyat yaitu menganjur-
               kan penanaman bahan-bahan makanan seperti menanam  ubi kayu
               serta  mengadakan  pembelian  6.000  karung  pa~~ u..ntuk cadangan


                                                                          155
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169