Page 169 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 169
. '
rakyat ·di sana melakukan kegiatan-kegiatan politik. Berbeda
halnya dengari di daerah Gorontalo di mana rakyat menyatakan
sikapnya melalui Komite Indonesia Berparlemen yang dibentuk
oleh tokoh-tokoh masyarakat dan politik di sana, dengan R.M.
Kusno Dhanupojo dan Nani Wartabone sebagai pemimpinnya.
Organisasi itu menuntut perbaikan nasib dalam segala bidang bagi
rakyat di Gorontalo, tetapi ditolak oleh pemerintah kolonial di
sana.
Akibat penolakan itu, terlebih-lebih sudah tersiar berita
bahwa Negeri Belanda diduduki Jerman, maka pada tanggal 10
Mei 1940 atas inisiatif dari Nani Wartabone, heberapa tokoh
politik diundang berkumpul di Suwawa di mana dalam rapat itu
terbentuklah Komite 12 yang menyampaikan sikapnya kepada
pemerintah Belanda. Komite 12 ini tidak menyetujui rencana
Belanda untuk mengadakan penghancuran-penghancuran dan aksi
bumi hangus apabila perang itu menjalar sampai ke sana. Rapat
Komite 12 selanjutnya mempersiapkan rencana menyusun kekuat-
an untuk mengadakan perebutan kekuasaan dari tangan pemerin-
tah kolonial apabila kesempatan yang baik untuk itu telah tiba.
Rencana tersebut baru berhasil dijalankan yaitu pada tanggal 23
Januati 1942, setelah tentara Jepang sudah mendarat di Minahasa.
4. Kead~n Pemerintah Hindia Belanda di daerah pada saat
terakhir
Ketika Pemerintah Hindia Belanda di Sulawesi Utara men-
dengar tentang kemajuan-kemajuan tentara Jepang di front Pasifik,
maka mereka mulai mempengaruhi masyarakat agar mau mem-
bantu melawan Jepang. Salah satu usaha ialah memanggil dan
mengaktifkan kembali para pensiunan KNIL, mengadakan
pembentukan milisi pribumi dengan memberikan' janji gaji yang
cukup tinggi kepada yang datang memenuhi panggilan itu.
Sejalan dengan itu mereka mengadakan propaganda bahwa semua
barang buatan Jepang cepat rusak. Kalau Jepang sudah mendarat
maka mereka akan . memperlakukan wanita tidak sewajarnya, dan
sebagainya. 236 )
Tetapi giatnya pemerintah Hindia Belanda untuk mem-
,. pengaruhi masyarakat itu diim bangi dengan giatnya pula kaum
pergernkan di Minahasa untuk menentang Belanda. Mereka meng-
236) S.U. Marunduh, op. cit., ha1. 43.
160