Page 170 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 170
·:
adakan ra~at-rapat gelap dipimpin oleh G .E. Dauhan,, Prits Kum on~
toy, Ch. Hennanses, dr. A.R,Andu danlain-lain. Untukmembatasi
.kegiatan kaum pergerakan ini, Belanda mengerahkan banyak
reserse untuk memata-matai usaha-usaha perjuangan dan rapat-
rapat gelap yang mereka adakan. Pada tanggal 10 Desember 194_1,
-Beberapa pemimpin kaum pergerakan ditangkap. Mereka yang
.' ditangkap antara lain G.E. Dauhan, O.H. Pantow, J. Piay, Max
Tumbel dan lain-lain. Mereka ditahan di Manado lalu dipindahkan
ke Gorontalo. Mulai sa~t itu pemerintah melarang setiap bCntuk
kegiatan politik sehingga kaum pergerakan terpaksa melakukan
gerakan di bawah tanah. 231)
Di pihak lain, mulai terjadi pengungsian besar-besaran di
kalangan orang-orang Belanda dan Eropa lainnya. Anggota-anggota
keluarga mereka antara lain istri _ dan anak-anak mulai diungsikan
ke tempat lain sejalan dengan kemajuan-kemajuan yang diperoleh
Jepang di front Pasifik. Para pejabat pemerintahan kolonial bangsa ·
Belanda dipersenjatai mulai dari Residen sampai kepada petugas-
nya di tingkat Onderaf deeling.
Pada waktu itu mulai timbul kepanikan di kalangan rakyat ·
Sulawesi Utara. Orang-orang Jepang mulai ditangkapi dan dijeblos-
kan ke dalam tahanan. Hubungan dari satu tempat ke tempat
lainnya mulai sulit terutama dengan kapal laut. Makanan mulai
sukar didapat juga obat-obatan. Barang-barang mulai hilang dari
pasaran.
Walaupun kegiatan politik sudah dilarang, tetapi - rakyat
-menganggap situasi_ dunia pada waktu itu dapat dimanfaatkan
untuk merebut kekuasaan, misalnya di daerah Sangir Talaud di
niana pada bulan Desember 1941 dibentuk Komite Nasional Siau.
Komite ini dipimpin oleh Kenia W.A. Kansil, Wakil Ketua M. Her-
manses, Panitera I H.B. Elias, Panitera II C. Ponto dengan anggota-
anggota pimpinan J. Mangary, P. Bogar dan H. Bawana. Maksud
Komite.ialah merebutkekuasaan dari tangan Belanda, membentuk
pemerintahan darurat, menemui Jepang untuk membicarakan soal
kemerdekaan. Ketika Komite ini berhasil merebut kekuasaan di
Siau P.F. Parengkuan, maka bertepatan dengan itu terdengar
kabar bahwa Jepang sudah siap-siap untuk datang mendarat di
Sulawesi Utara. 238 )
237) Ibid., hal. 43.
238) H.B. Elias, op. cit., hal. 145 - 146.
161