Page 168 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 168

I   ..


            dari  tahun  1923  - 1926,  Dr.  A.B.  Andu diangkat sebagai Wakil
            Walikota  antara  1930  - 1939  dan  Ketua  Dewan  Minahasa serta'
            orang-orang  Minahasa  lainnya  yang  dipercayakan  memegang
            jabatan-jabatan  yang dulunya tertutup bagi orang pribumi.  Selain
            itu  bagi  rakyat  Minahasa  dibentuk Minahasaraad  dan  Gemeente-
            raad  sebagai  tempat  menyalurkan  suaranya,  lembaga-lembaga
            mana tidak pernah dibentuk di daerah-daerah lainnya di  Sulawesi
            Utara.  Dalam  bidang kerohanian, rakyat Minahasa mulai diberikan.
            hak untuk mengurus gerejanya sendiri di tahun 1934 yaitu dengan
            didirikannya  GMIM  oleh  izin  istimewa  dari  raja  Belanda  yang
            merupakan gereja pribumi yang pertama didirikan dalam lingkung-
            an Indische Kerk pada masa itu.
                 Dengan  langkah-langkah  politik  di  atas  maka  pemerintah
            kolonial berharap dapat menarik simpati rakyat Minahasa terhadap
            mereka.  Diadakan pendaftaran calon-calon militer dan banyaknya
            pemuda-pemuda Minahasa masuk untuk dididik. Hal ini tiap tahun
            diadakan  oleh  pemerintah.  Di  tiap-tiap  desa  ada  petugas-petugas
            pendaftaran  tentara  yang  disebut  Werpen  dan  kepada  pemuda
            yang  diterima,  diberikan  aangeld  (uang  muka)  masing-masing
            f.60,- sudah  termasuk  f.10,- yang  dipotong  untuk  petugas
            pendaftaran  (werpen).  Para pemuda yang masuk dinas militer itu
            dikumpulkan  di  benteng  Amsterdam  di  Manado  seterusnya  di-
            berangkatkan  ke  Bandung  dengan  kapal  laut  untuk  dididik  di
            sana.  235)
                 Pada  tahun  1938  pemerintah  kolonial  membentuk wilayah-
            wilayah  yang  kira-kira  setingkat  propinsi  administratif  yaitu
            Gouvernement  Sumatera,  Gouvernement  Borneo  dan  Gouverne-.
            'r'ent  Timur  Besar  yang  masing-masing  dikepalai  oleh  seorang
            Gubernur.  Wilayah  Indonesia  Timur  termasuk  . dalam  wilayah
            Gouvernement  Timur  Besar  dengan ibukota Makasar.  Pada bulan
            Oktober  1940,  wilayah  Keresidenan  Manado  dimasukkan  dalam
            jaringan  penerbangan  KNILM  dengan  kapal  terbang jenis  amfibi
            yang  pangkalannya di Tasuka Danau Tondano.  Lapangan terbang
            di Mapanget mulai diusahakan pembuatannya tetapi tidak sempat
            selesai sampai kedatangan Jepang.
                 Sikap  masyarakat  terhadap  Belanda di daerah Sangir Talaud
            pad<.  masa  itu  kurang  begitu  terlihat  karena  dilakukan  dengan
            sem bunyi-sem bunyi  akibat  dibu barkannya  PNI  dan  dilarangnya

            235)  Wawancara dengan S.  Paranglcuan, 27-9-1978.

                                                                        159
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173